Juru Bicara Timnas AMIN Billy David meralat pernyataan Anies Baswedan dalam debat capres yang menyebut anggaran pembelian alutsista bekas sebesar Rp700 triliun. (ANTARA/Khaerul Izan)

Jakarta – Juru Bicara Tim Nasional (Timnas) AMIN Billy David meralat pernyataan capres nomor urut 1 Anies Baswedan yang sebelumnya menyebut anggaran pembelian alutsista bekas mencapai Rp700 triliun.

Billy menjelaskan pernyataan Anies dalam debat Pilpres kemarin bukan hanya terkait anggaran pembelian alutsista semata. Angka tersebut merupakan total anggaran dari Kementerian Pertahanan (Kemenhan) pada periode 2020-2024.

“Jadi Rp700 triliun itukan sebenarnya data anggaran Kemenhan selama lima tahun ya. Jadi yang Rp700 T saya luruskan dari awal bahwa itu anggaran lima tahun selama periode 2019-2024,” ujarnya kepada wartawan di Markas Pemenangan AMIN, Senin (8/1).

Sementara itu Juru bicara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak menilai Anies Baswedan telah berbohong soal anggaran Rp700 triliun yang digunakan Kemhan untuk membeli alutsista bekas.

Dahnil menjelaskan anggaran Kemhan pada 2023 sebesar Rp131 triliun. Dari jumlah itu, sekitar Rp30 triliun digunakan membeli alutsista. Ia mengatakan tidak ada alutsista bekas yang dibeli di 2023 lantaran rencana pembelian 12 Pesawat Tempur Mirage 2000-5 dari Qatar ditunda.

“Berbohong terkait belanja alutsista bekas Rp700 triliun. Anggaran Kemhan 2023 sekitar 131 triliun, untuk alutsista Rp30 triliun berbagai jenis. Tidak ada pembelian bekas 2023, mirage ditunda,” kata Dahnil saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (8/1).

Sebelumnya, dalam debat yang digelar KPU Minggu (7/1) malam, Anies mengkritik soal anggaran di Kemhan. Ia menyinggung soal pembobolan website Kemhan pada 2023.

“Rp700 triliun anggaran Kementerian Pertahanan tidak bisa mempertahankan itu. Justru digunakan untuk membeli alat-alat alutsista yang bekas,” kata Anies. (tfq/isn/CNN Indonesia)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tentang Kami | Pedoman Media Ciber | Disclaimer