Foto: Hasto di gedung KPK (Adrial Akbar/detikcom)

Jakarta – Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto telah menjalani pemeriksaan di KPK sebagai tersangka kasus suap pergantian antarwaktu (PAW) DPR dan merintangi penyidikan Harun Masiku. Ada dua sikap yang berbeda diperlihatkan Hasto saat sebelum dan setelah diperiksa tim penyidik KPK.

Pemeriksaan hari ini merupakan kali perdana Hasto diperiksa dengan status tersangka. Dia dijerat dengan dua pasal sekaligus oleh KPK, yaitu pasal suap dan pasal perintangan penyidikan.

Tim penyidik KPK memeriksa Hasto selama 3,5 jam. KPK memutuskan tidak langsung menahan Hasto saat pemeriksaan rampung.

Namun ada momen menarik dari pemeriksaan Hasto tersebut. Sekjen PDIP ini menunjukkan sikap kontradiktif setelah diperiksa. Hasto memilih irit bicara.

Respons ini berbanding terbalik saat Hasto tiba di KPK. Dengan percaya diri, Hasto sempat kembali menyinggung sosok mantan presiden Sukarno saat akan menjalani pemeriksaan sebagai tersangka.

Singgung Bung Karno Saat Akan Diperiksa KPK

Hasto Kristiyanto hari ini hadir di gedung KPK untuk diperiksa terkait kasus suap pergantian antarwaktu (PAW) DPR Harun Masiku. Hasto menyampaikan siap diperiksa dan membawa-bawa Presiden Sukarno atau Bung Karno.

“Berkaitan dengan apa yang terjadi terhadap kasus saya, sepenuhnya baik secara formil maupun materiil, kami telah siap,” kata Hasto di gedung KPK, Jakarta, Senin (13/1/2025).

Hasto kemudian mengatakan telah belajar dari Presiden pertama RI Sukarno atau Bung Karno terkait pengorbanan. Sehingga dirinya hadir hari ini dan siap mengikuti seluruh proses hukum.

“Kami diajarkan oleh Bung Karno, oleh Ibu Mega, bahwa perjuangan memerlukan suatu pengorbanan terhadap cita-cita. Itulah yang diajarkan kepada kami, sehingga kami hadir dengan penuh tanggung jawab, dan siap mengikuti seluruh proses hukum,” katanya.

Dia menyebut, melalui penasihat hukum, akan memberikan surat kepada pimpinan KPK berkaitan upaya praperadilan yang diajukan. Surat itu berkaitan dengan apakah pemeriksaan terhadapnya akan dilanjutkan atau tidak.

“Sehingga pada kesempatan ini penasihat hukum kami juga akan memberikan surat kepada pimpinan KPK berkaitan dengan proses praperadilan tersebut,” sebutnya.

Hasto mengimbau kepada seluruh simpatisan dan kader partai untuk tetap tenang. Dirinya juga meminta doa kepada seluruh kader dan simpatisan yang ada.

“Kami mohon doanya dan kami mengimbau kepada seluruh simpatisan, anggota, dan kader partai untuk tetap tenang,” tuturnya.

Irit Bicara Usai 3,5 Jam Diperiksa

Sikap berbeda muncul dari Hasto setelah pemeriksaannya rampung. Hasto hanya menjawab singkat saat ditanya awak media.

“Terima kasih ya, terima kasih,” kata Hasto seusai pemeriksaan di gedung KPK.

Hasto kemudian pergi meninggalkan gedung KPK. Hasto tak menjelaskan apa saja yang ditanyakan kepada dirinya.

Pengacara Hasto, Maqdir Ismail, mengatakan kliennya diperiksa untuk dua perkara, yaitu dugaan suap dan dugaan merintangi penyidikan. Dia juga tak menjelaskan detail materi pemeriksaan Hasto.

“Sekali lagi kami ingin sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas perhatian Bapak-bapak, Ibu, dan Saudara-saudara dari media. Selanjutnya pemeriksaan yang akan datang tentu kami ikuti sesuai kebutuhan dari pihak penyidik,” sebutnya.

Respons KPK

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memilih tidak banyak bicara setelah diperiksa KPK terkait kasus suap pergantian antarwaktu (PAW) DPR dan merintangi penyidikan Harun Masiku. Lalu, apa kata KPK?

“Ya saya tidak bisa menduga-duga ya apa yang disampaikan penyidik, mungkin beliau sedang kurang enak badan sehingga tidak memiliki keinginan untuk berbicara kepada rekan-rekan dan diwakili oleh kuasa hukum,” kata jubir KPK Tessa Mahardhika dalam konferensi pers di gedung KPK, Jakarta, Senin (13/1/2025). Dia ditanya apakah ada sesuatu yang disampaikan penyidik sehingga Hasto irit bicara.

Hasto telah beberapa kali diperiksa KPK sebelum akhirnya berstatus tersangka. Selain di kasus korupsi Harun Masiku, Sekjen PDIP itu pernah diperiksa sebagai saksi pada perkara Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (DJKA Kemenhub). Dari semua pemeriksaan itu, Hasto kerap kali memberikan keterangan panjang kepada awak medianya saat selesai diperiksa.

Tessa mengatakan, jika ada pembicaraan oleh penyidik yang membuat Hasto tak bicara banyak, hal itu menjadi ranah materi penyidikan. “Apakah ada pembicaraan yang membuat Saudara HK tidak ingin berbicara kepada teman-teman jurnalis, tentunya ini menjadi ranah materi penyidikan. Saya tidak bisa membuka itu,” ucapnya.

Dia menambahkan, alasan Hasto irit bicara setelah menjalani pemeriksaan perdana sebagai tersangka bukan menjadi ranah KPK untuk memberikan penjelasan kepada publik.

“Mungkin rekan-rekan bisa bertanya kepada kuasa hukum lebih lanjut ya atau ke Saudara HK langsung apakah ada hal-hal tertentu yang membuat yang bersangkutan tidak ingin berbicara kepada rekan-rekan jurnalis,” kata Tessa. (ygs/lir/detik).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tentang Kami | Pedoman Media Ciber | Disclaimer