Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri saat memimpin rapat konsolidasi partai di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (26/4/2024). (Dokumentasi PDI-P)

Jakarta – Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri meminta seluruh kader partainya yang ingin maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 untuk jujur dalam kata dan perbuatan.

Menurut dia, kejujuran menjadi bagian komitmen setiap kader PDI-P dalam hal berorganisasi.

Kejujuran merupakan syarat kedua bagi kader PDI-P yang akan maju dalam Pilkada November mendatang.

“Jadi kedua, tidak bohong. Bagi saya, kalau kita berkomitmen die hard, ya harus die hard beneran. Kalau bohong, lebih baik tidak usah. Daripada nanti sudah jadi (pejabat) tapi nanti berbohong, lebih baik satu wilayah itu kosong (dari kader yang duduk sebagai kepala daerah),” kata Megawati dalam keterangannya, Jumat (26/4/2024).

Megawati mengatakan itu saat memimpin rapat konsolidasi partai dengan para kepala-wakil kepala daerah dari PDI-P di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, hari ini.

Rapat ini digelar secara tertutup dan dihadiri oleh Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto dan sejumlah Ketua DPP partai banteng moncong putih.

Megawati turut mencontohkan bagaimana kader dinilai berbohong dan tidak berkomitmen.

Jika partai menginstruksikan program kerja tertentu misalnya, kader itu berbohong dengan mengaku sudah melaksanakan, tetapi aslinya dilakukan dengan setengah hati.

Selain diminta untuk jujur, seluruh kader calon kepala dan wakil kepala daerah ditekankan pentingnya kedisiplinan.

Kedisiplinan, menurut Megawati, mencakup berbagai dimensi, seperti disiplin organisasi hingga disiplin dalam bertindak pada konteks hukum.

Selain itu, ia menekankan komitmen untuk semakin rajin turun ke bawah dan bekerja di tengah rakyat.

“Turun ke bawah dan jadilah solusi atas masalah rakyat. Dalami masalah rakyat dan bantu rakyat untuk mencari solusinya. Jadi pesan saya terus dan selalu turun ke bawah kepada rakyat. Rakyat harus kita bantu dan lindungi,” ujar Presiden Kelima RI ini.

Rapat konsolidasi ini dihadiri oleh kepala daerah, seperti para bupati/wakil bupati, wali kota/wakil wali kota, dan gubernur/wakil gubernur dari seluruh Indonesia yang baru menjabat 1 kali.

Peserta rapat itu disebutkan berjumlah hampir 200 orang. (kompas).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tentang Kami | Pedoman Media Ciber | Disclaimer