MAJALAHBUSER.com – Setelah Insiden bendera Merah Putih yang dikibarkan terbalik, terjadi dalam pre-show opening ceremony SEA Games 2023 yang disiarkan live di akun YouTube Press Office of The Council of Ministers Cambodia, SEA Games 2023 di Kamboja kembali menuai sorotan.
Kali ini soal kondisi ruang ganti Timnas Indonesia U-22 ketika bertarung melawan Timor Leste. Jelang laga lawan Timor Leste, PSSI lewat akun twitter mereka membagikan foto-foto kondisi ruang ganti kepada khalayak. Yang menarik, suasana ruang ganti Timnas Indonesia U-22 cukup mengundang perhatian.
Pasalnya dalam ruang ganti tersebut terdapat bangku plastik layaknya kursi kondangan, selain juga bangku kayu berbentuk panjang. Pada bangku plastik itu juga terletak perlengkapan pertandingan mulai dari kaus kaki, baju dan celana, handuk, hingga air minum.
Tiap bangku juga bertuliskan nama pemain-pemain Timnas Indonesia U-22 mulai dari Pratama Arhan hingga Rio Fahmi. Tak pelak, netizen pun langsung mengomentari keberadaan bangku plastik tersebut.
Di Indonesia, bangku plastik model seperti itu identik dengan hajatan atau yang lazim disebut kondangan. Selain itu bangku plastik tersebut juga erat kaitannya dengan rapat di lingkup Rukun Tetangga (RT).
Gurauan bernada sindiran pun kemudian menghujani kolom komentar di unggahan PSSI tersebut.
“Dikasih bangku RT. Hahaha,” ucap seorang netizen.
“Tiket gratis tapi kursi kondangan,” kata netizen lainnya.
“Pantesan kursi di kelurahan banyak yang hilang ternyata dipinjam Kamboja,” ujar netizen lain.
Kursi plastik ini sendiri sudah menghiasi ruang ganti sejak hari pertama laga sepak bola yang dijalani oleh Timnas Indonesia di SEA Games 2023. Timnas Indonesia U-22 memetik hasil baik sejauh ini.
Dari tiga laga yang berlangsung, Timnas Indonesia U-22 mampu meraup sembilan poin. Timnas Indonesia U-22 tampil solid dengan torehan 11 gol tanpa pernah kebobolan.
Sebelumnya, juga viral peristiwa yang terjadi di cabang olahraga atletik nomor 20 km jalan cepat yang terselenggara Sabtu, 6 Mei 2023. Hal geger itu terjadi ketika pengalungan medali juara yang hanya diterangi oleh lampu sorot mobil.
Sorot lampu mobil menjadi solusi penerangan podium yang gelap. Tentu saja kondisi itu menjadi bahan perbincangan netizen dan viral di media sosial, tak terkecuali di Indonesia
Sebab, sosok juara di nomor 20 km jalan cepat adalah Hendro Yap yang finis tercepat dengan catatan waktu 1 jam 40 menit 42 detik. Hendro meraih emas setelah mengungguli Nguyen Thanh Ngung (Vietnam) dengan 01:45:36 dan Puae Pheyo Htun (Myanmar) dengan 01:49:39.
Medali pengalungan digelar saat matahari sudah tenggelam. Akibatnya, kondisi gelap menjelang malam hari. Karena tidak ada persiapan, Cambodia SEA Games Organizing Committee (CAMSOC) pun mengakali penerangan podium dengan menyalakan lampu mobil.
Persitiwa itu ketetahui dari video Tiktok di akun @antaranews yang menampilkan tidak ada persiapan khusus dari panitia penyelenggara dalam mengantisipasi ajang tersebut berlangsung sampai sampai malam hari.
Tak pelak, akun itu pun dibanjiri komentar para netizen Indonesia. Ada netizen yang kecewa dan membandingkan dengan Indonesia saat menggelar event internasional. (berbagai sumber)