Jakarta – Politikus Partai Golkar Zainudin Amali resmi mengundurkan diri dari jabatan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora). Zainudin telah menyerahkan surat pengunduran diri ke Kementerian Sekretariat Negara pada Kamis (9/3).
Dia memberi surat pengunduran diri itu langsung ke Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
“Pagi ini saya bertemu Pak Mensesneg menyampaikan surat pengunduran diri, itu berupa baru surat,” kata Zainudin di Kantor Kemensetneg, Jakarta, Kamis.
Zainudin belum bertemu lagi dengan Presiden Joko Widodo secara formal. Ia berencana akan menemui Jokowi pekan depan untuk pamit dari kabinet.
“Kemungkinan Senin akan bertemu dengan Pak Presiden,” ucapnya.
Zainudin berkata ingin fokus mengurus satu cabang olahraga, yaitu sepak bola. Dia akan fokus di Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Sebelumnya, Zainudin Amali terpilih sebagai Wakil Ketua Umum PSSI. Dia masuk kepengurusan yang dipimpin Erick Thohir.
Zainudin pernah meminta izin ke Jokowi untuk fokus mengurus sepak bola. Jokowi telah memberi restu. Namun, pengunduran diri secara resmi bari dilakukan hari ini.
Sepak terjang Zainudin Amali selama menjadi Menpora
Zainudin Amali mengungkapkan alasannya mengundurkan diri sebagai Menpora agar bisa lebih fokus bekerja sebagai Waketum PSSI.
“Enggak etis bagi saya sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga yang mengurusi semua cabang olahraga kok hanya berfokus pada satu cabang? Akhirnya saya minta izin Pak Presiden dan beliau izinkan,” kata Amali
Lantas seperti apa sepak terjang Zainudin Amali jadi Menpora?
Zainudin Amali dilantik menjadi Menpora oleh Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada 23 Oktober 2019. Saat mengenalkan Zainudin sebagai Menpora, Jokowi sempat menyinggung soal sepak bola.
Zainudin Amali pun sering disibukkan dalam permasalahan sepak bola nasional seperti saat kompetisi terhenti akibat pandemi dan Tragedi Kanjuruhan.
Saat era pandemi, Zainudin Amali kerap muncul bersama Ketua PSSI Mochamad Iriawan dalam melakukan komunikasi dengan Presiden Joko Widodo, Kepolisian, Kementerian Kesehatan, hingga BNPB untuk membahas kelanjutan kompetisi.
Kemudian pasca Tragedi Kanjuruhan, Zainudin Amali yang juga menjadi Wakil Ketua Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) ikut ambil bagian dalam upaya menggali fakta-fakta atas insiden tersebut dan memberikan rekomendasi kepada sejumlah pihak.
Saat terpilih jadi Menpora, Zainudin Amali sejatinya memiliki lima program prioritas. Pertama, Zainudin Amali menargetkan perbaikan tata kelola, penyederhanaan regulasi, penyesuaian birokrasi dan peningkatan kecepatan pelayanan publik.
Kedua, pemberdayaan pemuda menjadi kreatif, inovatif, mandiri, dan berdaya saing serta menumbuhkan semangat kewirausahaan.
Ketiga, penguatan ideologi pancasila dan karakter serta budaya bangsa di kalangan pemuda. Lalu, keempat, pemassalan dan pemasyarakatan olahraga yang menimbulkan kegemaran untuk hidup lebih sehat dan bugar di kalangan masyarakat.
Kelima, yaitu pembinaan usia dini dan peningkatan prestasi atlet yang terencana dan berkesinambungan. Program yang kelima ini menjadi program andalan Kemenpora era Zainudin Amali yang dikenal dengan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).
DBON adalah arah kebijakan pembinaan dan pengembangan keolahragaan nasional jangka panjang secara terintegrasi dan kolaboratif untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam bidang keolahragaan. DBON ini dinilai bisa menjadi pijakan semua stake holder, termasuk Pemerintah daerah memajukan olahraga rekreasi dan olahraga pendidikan.
Di era Zainudin Amali, Indonesia juga berhasil mempertahankan tradisi emas Olimpiade lewat kemenangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu di nomor ganda putri badminton. Total Indonesia meraih 1 emas, 1 perak, dan 3 perunggu di Olimpiade 2020 yang berlangsung di 2021.
Namun saat masa tugasnya sebagai Menpora belum selesai secara mengejutkan Zainudin Amali mendaftarkan diri menjadi calon Wakil Ketua Umum PSSI pada Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI 2023-2027 .
Hingga akhirnya dalam KLB PSSI yang berlangsung di Hotel Shangri-La pada 16 Februari 2023, Zainudin Amali akhirnya terpilih jadi Waketum PSSI bersama Ratu Tisha untuk mendampingi Ketua Umum PSSI Terpilih Erick Thohir. (kompas)