
Jakarta – majalahbuser.com – Mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Anwar Makarim memenuhi panggilan Kejaksaan Agung (Kejagung) RI pada Senin (23/6/2025).
Nadiem diperiksa Kejagung terkait kasus dugaan korupsi pengadaan laptop berbasis Chromebook pada era kepemimpinannya mulai 2019 hingga 2024.
Dikutip dari Kompas.com, Nadiem tiba di Kejagung sekitar pukul 09.09 WIB dan baru selesai diperiksa sekitar pukul 21.00 WIB.
Usai diperiksa, Nadiem menjelaskan bahwa ia baru saja menyelesaikan tanggung jawabnya sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) dengan memberikan keterangan atau kesaksian pada Kejagung.
Saya baru saja menyelesaikan tugas dan tanggung jawab saya sebagai warga negara Indonesia yang patuh kepada proses hukum, kata Nadiem dikutip dari Kompas.com, Selasa (24/6/2025).
Nadiem tidak banyak bicara pada awak media terkait pemeriksaannya, dia hanya berbicara kurang lebih dua menit tanpa memberikan kesempatan awak media untuk bertanya.
Ia hanya menegaskan keyakinannya bahwa penegakan hukum akan berjalan adil dan transparan.
“Saya hadir hari ini di Kejaksaan Agung sebagai warga negara yang percaya bahwa penegakan hukum yang adil dan transparan adalah pilar penting bagi demokrasi dan pemerintahan yang bersih,” jelas Nadiem.
Sebelumnya, Nadiem sudah pernah angkat bicara terkait kasus korupsi Chromebook yang diduga terjadi pada masa kepemimpinannya.
Nadiem juga mengaku siap jika aparat penegak hukum memerlukan keterangannya terkait dugaan kasus korupsi.
Saya siap bekerja sama dan mendukung aparat penegak hukum dengan memberikan keterangan atau klarifikasi jika diperlukan, kata Nadiem di daerah Jakarta Selatan, Selasa (10/6/2025).
Nadiem menegaskan, ia tidak pernah menoleransi semua tindakan korupsi. Ia juga yakin semua proses hukum akan berjalan dengan adil.
Nadiem juga mengajak masyarakat untuk tetap kritis dan tidak terburu-buru mengambil keputusan terkait kasus korupsi Chromebook.
“Saya berkomitmen untuk kooperatif demi menjernihkan persoalan ini dan menjaga kepercayaan terhadap transformasi pendidikan yang telah kita bangun bersama,” pungkas Nadiem. (kompas).