
Surabaya – Dusun Sumber Agung, Desa Balong, Ponorogo mendadak geger. Nama seorang perempuan yang pernah tinggal di kampung mereka, Dewi Astutik alias PA (43), mendadak jadi sorotan nasional.
Sosok yang selama ini dikenal warga sebagai mantan TKW itu, ternyata diduga menjadi otak penyelundupan 2 ton sabu senilai Rp 5 triliun dan masuk dalam daftar buronan Badan Narkotika Nasional (BNN) serta Interpol.
Kabar ini viral di media sosial, membuat warga kampung kelabakan hingga pejabat desa angkat bicara. Dari penelusuran, terungkap sejumlah fakta menarik tentang Dewi Astutik yang identitasnya disebut-sebut kerap berubah, hingga keberangkatannya ke luar negeri dengan kedok TKW.
Berikut deretan faktanya:
1. Identitas Asli Baru Terkuak Setelah Kasus Narkoba
Warga Dusun Sumber Agung baru mengetahui siapa Dewi Astutik sebenarnya setelah namanya mencuat dalam kasus sabu 2 ton.
“Kalau yang namanya Dewi Astutik itu bukan warga sini, tapi kalau alamatnya Balong, memang benar,” tegas Kepala Dusun Sumber Agung, Gunawan (29/5/2025).
2. Gaya dan Penampilan Kerap Berubah-ubah
Menurut tetangga, Dewi dikenal kerap mengganti gaya rambut dan dandanan agar tak mudah dikenali.
“Awalnya rambutnya pendek, tapi sering berubah-ubah,” ujar Mbah Misiyem, warga setempat, Jumat (30/5/2025).
3. Pamit Kerja ke Kamboja
Sebelum kasus ini mencuat, Dewi sempat pamit kepada warga akan bekerja ke Kamboja usai Lebaran 2023.
“Waktu itu pamitnya habis Lebaran, bilangnya mau kerja ke Kamboja. Saya sempat tanya kok jauh sekali, dia jawab di rumah nggak ada kerjaan,” imbuh Mbah Misiyem.
4. Mantan TKW di Taiwan dan Hongkong
Dewi diketahui memiliki rekam jejak bekerja sebagai TKW di berbagai negara sebelum berangkat ke Kamboja.
“Kalau fotonya memang warga RT 1, RW 1, dia memang kerja di luar negeri sebagai TKW. Katanya di Taiwan, Hongkong, dan terakhir di Kamboja,” kata warga lain, Gunawan.
5. Warga Mengaku Prihatin dan Tak Menyangka
Kabar Dewi menjadi buronan narkoba membuat warga kampung syok.
“Ya gimana, saya nggak tahu ya di sana kerjanya apa. Kalau benar seperti yang viral itu, ya prihatin,” ucap Gunawan.
6. Imigrasi Pastikan Dewi Gunakan Paspor Asli, Tapi Bukan dari Ponorogo
Kepala Kantor Imigrasi Ponorogo, Happy Reza Dipayuda, memastikan paspor Dewi bukan diterbitkan di Ponorogo. “Dewi Astutik? Paspor bukan diterbitkan di Ponorogo. Paspor asli. Lahirnya Ponorogo. Bisa diterbitkan seluruh imigrasi,” jelasnya.
Dewi diduga mengaku sebagai TKI hanya untuk menyamarkan aktivitasnya di luar negeri. “Kalau yang bersangkutan sebetulnya mengaku-ngaku TKI, dia di sana tugasnya mencari kaki tangan untuk jadi kurir, sebenarnya bukan real TKI,” beber Happy.
7. Kasus Ini Bikin Pengawasan Orang Asing Diperketat
Kasus Dewi membuat Kantor Imigrasi Ponorogo langsung menggelar rapat Tim Pengawasan Orang Asing (Timpora) untuk memperketat pengawasan di wilayah Ponorogo, Pacitan, dan Trenggalek. Hasilnya, pengawasan orang asing akan diperketat.
“Jadi kegiatan kita hari ini rapat tim pengawasan orang asing, dengan adanya tim ini juga bisa sebagai ajang saling tukar informasi,” kata Happy. (irb/hil/detik)