Foto: Kunjungan Tim Setkab RI di perkebunan dan pengolahan nanas  Desa Sugihwaras Kecamatan Ngancar, Rabu (29/5). (dok. Pemkab Kediri).

Kediri – majalahbuser.com, Wakil Bupati Kediri Dewi Maria Ulfa bersama OPD terkait mendampingi Kunjungan Tim Setkab RI, Asisten Deputi Bidang Pertanian, Ketahanan Pangan dan Inovasi Ida Dwi Nilasari, Tim Kementrian Pertanian serta Tim Kementrian Perdagangan menuju perkebunan dan pengolahan nanas  Desa Sugihwaras Kecamatan Ngancar, Rabu (29/5).

Nanas merupakan salah satu komoditas unggulan Kabupaten Kediri. Luas lahan kebun nanas  di Kabupaten Kediri mencapai kurang lebih 2.579 hektar dengan 60% merupakan jenis Queen Simplex dan 40% jenis Queen, sedangkan untuk jenis  Pasir Kelud 1 (PK-1) yang merupakan khas Kabupaten Kediri baru memiliki luas lahan tanam sekitar 10 hektar.

Dalam kunjunganya, Asisten Deputi Bidang Pertanian, Ketahanan Pangan dan Inovasi Ida Dwi Nilasari  menyampaikan, kami bersama Tim Kementrian terkait melakukan Pemantauan, Evaluasi dan Pengendalian teratas Pelaksanaan Kebijakan dan Program Pemerintah dimana kami ingin melihat terkait dengan pelaksanaan Program Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (GRATIEKS), dalam hal ini Komoditas Nanas.

“Seperti yang kita ketahui  bahwa produksi nanas terbesar ketiga ada di Kabupaten Kediri. Kami ingin mengetahui terkait dengan target-target capaian Program GRATIEKS itu. Karena akan selesai di tahun 2024 tercatat di RPJMN 2020-2024. Kita ingin memastikan target tersebut dapat tercapai,” tambahnya.

“Ada beberapa hal yang masih menjadi permasalahan dalam ekspor nanas yaitu terkait pemenuhan syarat standart ekspor tiap negara yang berbeda, karena setiap negara memiliki persyaratan tertentu untuk menerima beberapa komoditas di negaranya dan nanti kita juga akan melakukan rapat koordonasi untuk mengambil langkah ke depan  hasil dari monitoring dan evaluasi ini,” ungkap Ida.

Mbak Dewi sapaan akrab Wakil Bupati Kediri juga menerangkan, prosesnya luar biasa, yang mengelola koperasi dan teman-teman Poktan. Benar-benar dipilih mulai dari pemetikan beratnya minimal 0,8 kg dan yang kurang disortir dibersihkan dengan kuas di cuci dengan sitosil, lalu dikeringkan dilakukan dengan manual.

“Jenis Nanas Simplex ini sudah masuk pasar ekspor dan permintaanya lumayan banyak ke Amerika dan Georgia. Kita berharap dengan bantuan Pemerintah Pusat kerjasama ekspor atau pasar kita semakin bertambah,” jelasnya.

“Kendala dari produksi kita masih belum maksimal. Permintaan pasar banyak, kita masih belum bisa memenuhi dan nanti dinas terkait akan menyiapkan lahan  tanam nanas 6 hektar. Semoga nantinya bisa memenuhi permintaan pasar,” tambah Mbak Dewi. (adv).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tentang Kami | Pedoman Media Ciber | Disclaimer