Foto dokumen penerimaan mahasiswa baru di UGM tahun 1980, yang merupakan dokumen di grup whatsapp angkatan Andi Pramaria, kawan satu angkatan Jokowi. (dok. Andi Pramaria)

Mataram – Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) sejak setahun terakhir sering dikaitkan dengan nama Mulyono.

Ada yang menyebut, Mulyono adalah nama kecil Jokowi. Ada juga yang bilang, Mulyono adalah sepupu Jokowi karena kemiripannya.

Andi Pramaria, teman seangkatan Jokowi di Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada (UGM) mengatakan, Mulyono adalah teman mereka juga di UGM yang bernama lengkap Hari Mulyono.

Hanya saja ada perbedaan signifikan antara keduanya.

Siapa Hari Mulyono?

Mantan Kepala Dinas Kehutanan dan Perdagangan Provinsi NTB ini mengatakan, Mulyono adalah rekan seangkatan mereka di Fakultas Kehutanan UGM dan merupakan sepupu Jokowi yang menikah dengan adik kandung Jokowi, Idayati.

Mulyono merupakan suami pertama Idayati sebelum meninggal dunia pada 2018. Idayati kemudian menikah lagi dengan Ketua MK Anwar Usman tahun 2022.

Saat ditemui di rumahnya di Jalan Panji Wangko, Panji Tilar, Kekalik, Kota Mataram, Sabtu (17/5/2025), Andi menunjukkan foto wisudanya tetapi tidak menemukan foto Mulyono.

Ia hanya bisa mengenang bahwa Jokowi dan Mulyono memiliki fisik yang berbeda.

“Jauh ya, beda. Pak Jokowi itu kurus, tetapi Hari Mulyono itu agak gemuk,” katanya, Sabtu.

Asal-usul Nama Mulyono Dilekatkan ke Jokowi

Nama Mulyono mulai dilekatkan dengan Jokowi ketika ramai aksi protes RUU Pilkada tahun 2024 lalu.

Nama Mulyono jadi trending topik di Twitter atau X pada Kamis, 22 Agustus 2024.

Baca juga: Saat Kampanye di Tapsel, Bobby Perkenalkan Diri dan Kahiyang sebagai Menantu dan Anak Mulyono

Dikutip dari Kompaspedia, Presiden Joko Widodo lahir di Solo pada 21 Juni 1961 dari pasangan Widjiatno Notomihardjo dan Sudjiatmi.

Jokowi adalah anak sulung dan putra satu-satunya dari empat bersaudara. Ketiga adik perempuannya, yaitu Iit Sriyantini, Ida Yati, dan Titik Relawati.

Ketika lahir, awalnya sang bayi tidak diberi nama Joko Widodo, tetapi Mulyono.

Dalam sebuah wawancara, Jokowi menceritakan asal-usul pergantian nama dari Mulyono menjadi Joko Widodo karena dirinya saat kecil sempat sakit-sakitan. Nama Mulyono, yang berarti “mulia”, kemudian dirasa tidak cocok untuk bayi kecil itu.

Oleh karena itu selanjutnya namanya diganti menjadi Joko Widodo yang berarti anak lelaki yang selamat dan sejahtera.

Grup Angkatan “Spirit 80”

Masih dalam kesempatan wawancara yang sama, mantan Kepala Dinas yang kini bertugas di UPTD Balai Pendidikan dan Pelatihan Dinas Koperasi (Balatkop) Provinsi NTB ini mengabarkan bahwa angkatannya akan mengadakan reuni pada Juni 2025.

Andi Pramaria, mantan Kadis Kehutanan Provinsi NTB, memunjukkan ijazah miliknya. Andi mengatakan sebagai rekan satu angkatan, satu fakultas dan wisuda bersama dengan Jokowi.

Andi Pramaria, mantan Kadis Kehutanan Provinsi NTB, memunjukkan ijazah miliknya. Andi mengatakan sebagai rekan satu angkatan, satu fakultas dan wisuda bersama dengan Jokowi.(KOMPAS.com/FITRI RACHMAWATI)

Ketika ditanya apakah Jokowi masih ikut grup WhatsApp angkatan, Andi menyatakan bahwa Jokowi sudah lama tidak aktif di grup tersebut sejak kesibukannya sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Meski demikian, grup WhatsApp angkatan mereka yang bernama ‘Spirit 80’, digagas oleh Jokowi.

Hingga kini, kata Andi, 67 orang alumni angkatan 1980 di Fakultas Kehutanan saling akrab dan sering berdiskusi bersama.

“Kita sering ngobrol, ya ketawa-ketawa gitulah. Kita akrab sampai sekarang,” ujarnya.

Bicara soal Ijazah Jokowi

Dalam kesempatan itu, Andi menegaskan bahwa ia bukan bermaksud membela Jokowi, tetapi ingin menginformasikan bahwa ia adalah rekan kuliah Jokowi dan tidak dapat memastikan keaslian ijazah yang dimiliki Jokowi saat ini.

Aria menegaskan, mereka berdua masuk kuliah tahun 1980 dan wisuda di Fakultas Kehutanan UGM secara bersamaan pada 19 November 1985.

“Saya betul-betul menyaksikan dan berbarengan dengan Pak Jokowi pada waktu kuliah sampai lulus. Wisuda juga bareng,” katanya.

Andi menunjukkan sejumlah foto-foto kuliahnya bersama Jokowi, termasuk foto wisuda yang beredar di media sosial.

“Saya tidak ada albumnya, ini memang disebarkan di grup WhatsApp alumni angkatan kami. Kalau di foto yang beredar, Pak Jokowi nomor dua dari kanan, saya nomor dua dari kiri,” katanya lagi.

Aria juga mengatakan, jika dilihat dari nilai sejarah dan historis, ia percaya bahwa ijazah Jokowi adalah asli, asalkan sama dengan miliknya.

Andi juga menunjukkan ijazahnya yang dicetak dengan jenis huruf Times New Roman, seperti yang dipermasalahkan Roy Suryo dan pihak lainnya yang menuding ijazah Jokowi palsu.

Ia menjelaskan bahwa sebagai mahasiswa pada saat itu, mereka hanya menerima ijazah tanpa bisa protes mengenai jenis huruf yang digunakan.

“Percetakan yang digunakan kampus atau ijazah dicetak rata-rata di Percetakan Perdana,” tambahnya. (kompas).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tentang Kami | Pedoman Media Ciber | Disclaimer