Jakarta – Kementerian Perhubungan memprediksi puncak arus balik pemudik ke daerah Jabodetabek akan terjadi dimulai pada Minggu 14 April atau H+3 hingga H+7 Lebaran 2024, dengan jumlah kendaraan yang kembali mencapai sebanyak 1,87 juta.
“Untuk itu pemerintah mengharapkan pemudik untuk bisa kembali ke kota asalnya lebih cepat dimulai pada Jumat-Sabtu,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam siaran konferensi pers di Pos Pantau Tol Cikampek yang dipantau dari Jakarta, Kamis.
Menurut dia, manfaat dari mempercepat waktu balik maka masyarakat semakin terhindar dari potensi kepadatan arus lalu lintas.
Hal demikian dikarenakan pihaknya memprediksi dengan jumlah kendaraan sebanyak itu bila melakukan perjalanan dalam waktu bersamaan maka akan potensi menimbulkan kepadatan lalu lintas, terutama yang melintasi Jalan Tol Trans Jawa.
Ia memaparkan, berdasarkan catatan Kementerian Perhubungan arus balik tahun lalu, potensi kepadatan itu akan terjadi di wilayah Salatiga-Semarang karena kendaraan pemudik dari Yogyakarta, Solo, Ngawi, Madiun akan bertumpuk di sana.
“Hari Selasa sudah mulai masuk kerja, jadi besok atau lusa adalah hari yang cukup realistis sehingga terhindar dari kepadatan,” katanya.
Sementara itu, Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur mengatakan, lalu lintas yang kembali ke Jabotabek tersebut merupakan kumulatif arus lalin dari empat (GT) Barrier/Utama, yaitu GT Cikupa (dari Merak), GT Ciawi (dari Puncak), GT Cikampek Utama (dari Trans Jawa) dan GT Kalihurip Utama (dari Bandung).
Dengan adanya lonjakan kendaraan yang diprediksi mayoritas berasal dari Jalan Tol Trans Jawa dan Bandung tersebut, lokasi yang menjadi fokus perhatian untuk diantisipasi oleh pengguna jalan yaitu pada KM 66 Jalan Tol Jakarta-Cikampek yang merupakan pertemuan kendaraan dari Bandung dan Trans Jawa menuju Jakarta.
“Pada prediksi puncak arus balik, peningkatan jumlah volume lalu lintas di titik ini akan mencapai 247,3 persen terhadap normal dan meningkat 18,4 persen terhadap puncak balik Lebaran 2023,” katanya.
Kemudian untuk distribusi lalu lintas kembali ke Jabotabek dari ketiga arah yaitu mayoritas sebanyak 1,06 juta kendaraan (56,9 persen) dari arah Timur (Trans Jawa dan Bandung), 461 ribu kendaraan (24,7 persen) dari arah Barat (Merak) dan 344 ribu kendaraan (18,4 persen) dari arah Selatan (Puncak).
Pihaknya pun mengimbau masyarakat untuk bisa melakukan perjalanan kembali ke Jabotabek lebih cepat sebelum waktu yang diprediksi menjadi puncak arus balik.
Atau pun ia mengungkapkan, bagi yang memiliki kelonggaran waktu, Jasa Marga mengimbau untuk menggeser waktu perjalanan sekaligus memanfaatkan potongan tarif tol 20 persen periode arus balik yang akan berlaku mulai Rabu (17/4) pukul 05.00 WIB hingga Jumat (19/4) pukul 05.00 WIB untuk tarif Jalan Tol Trans Jawa dari Semarang menuju Jakarta, hanya untuk asal GT Kalikangkung menuju GT Cikampek Utama.
Adapun untuk besaran potongan tarif tol 20 persen untuk kendaraan golongan I yang semula membayar Rp421.500 menjadi Rp337.200.
Jasa Marga memastikan pengguna jalan yang menempuh perjalanan arus balik terlayani dengan baik terutama di GT Cikampek Utama Jalan Tol Jakarta-Cikampek, yang merupakan gerbang tol utama untuk masuk wilayah Jabotabek dari Jalan Tol Trans Jawa. (Ant)