Bryan JohnsonBryan Johnson. Foto: Instagram/@bryanjohnson_

Jakarta – Banyak orang ‘menolak tua’ dengan menjalani gaya hidup sehat dan berbagai perawatan anti-aging. Tapi pria satu ini mengambil langkah ekstrem demi menunda penuaan selama mungkin.

Bryan Johnson, seorang miliarder asal Amerika Serikat, menghabiskan sekitar USD2 juta atau sekitar Rp 29,9 miliar setahun untuk membuat tubuhnya muda kembali. Bryan yang berusia 45 tahun ingin memiliki tubuh selayaknya pemuda 18 tahun melalui serangkaian prosedur ‘modifikasi’ menggunakan teknologi canggih.

Pria yang berprofesi sebagai pengembang software ini mengungkap bahwa dia memiliki tim yang terdiri dari 30 dokter dan pakar kesehatan untuk membantunya memiliki jantung sesehat manusia berusia 37 tahun, kulit seusia 28 tahun dan kualita paru-paru seperti remaja 18 tahun. Targetnya adalah menjadikan seluruh organ tubuhnya termasuk otak, hati, ginjal, gigi, kulit, rambut hingga penis berfungsi seperti saat dia masih remaja.

Apa saja program yang diikuti Bryan Johnson untuk meraih tujuannya itu? Pria yang jadi miliarder di usia 30-an setelah menjual perusahaannya Braintree Payment Solutions ke EBay senilai Rp 11,9 triliun ini harus menjalani serangkaian rutinitas secara disiplin yang diberi nama Project Blueprint.

Program ini mewajibkan Bryan untuk diet vegan dengan hanya konsumsi 1.977 kalori per hari. Dia juga harus latihan fisik selama satu jam setiap hari, olahrga intens tiga kali seminggu dan tidur di waktu yang sama setiap malam.

“Apa yang saya lakukan mungkin terkesan ekstrem, tapi saya mencoba membuktikan bahwa menyakiti diri sendiri dan kerusakan bukannya tidak terelakkan,” ujar Bryan, seperti dikutip dari New York Post.

Bryan ingin memperlihatkan bahwa penuaan dan penurunan fungsi tubuh seiring bertambahnya usia bisa dicegah. Tentunya dengan teknologi terkini dan biaya yang tidak murah.

Bagaimana rutinitas yang dijalani Bryan demi kembali seperti usia 18 tahun?

1. Pengusaha di bidang IT ini bangun tidur setiap pukul 5 pagi, kemudian mengonsumsi dua lusin suplemen, sebelum olahraga selama satu jam.

2. Bryan melanjutkan rutinitasnya dengan minum jus sayuran yang diberi tambahan kreatin dan kolagen. Setelah itu dia menyikat dan flossing gigi, lalu berkumur dengan tea tree oil dan gel antioksidan.

3. Menu sarapan, makan siang dan makan malam Bryan seluruhnya terbuat dari bahan-bahan nabati. Sebab dia harus mengikuti diet vegan yang diawasi ketat.

4. Sebelum tidur, pendiri dan CEO Kernel, sebuah perusahaan yang dapat memantau dan merekam aktivitas otak, ini memakai kacamata yang bisa menghalangi paparan cahaya biru selama dua jam. Dia juga terus memonitor tanda-tanda vital tubuh dan menjalani pemeriksaan kesehatan setiap bulan seperti USG, MRI, kolonoskopi dan tes darah.

5. Saat tidur, Bryan terhubung dengan mesin khusus yang bisa menghitung jumlah ereksi di malam hari. Ayah tiga anak ini juga setiap hari menimbang berat badan, menghitung indeks massa tubuh, lemak tubuh, kadar gula darah dan detak jantung.

Bryan mengatakan obsesinya untuk menjadi muda kembali dipicu oleh gangguan mental dan fisik yang dialaminya di masa lalu. Sebelum jadi miliarder, dia sempat kelebihan berat badan, depresi dan nyaris bunuh diri akibat dari stres berlarut-larut dan jam kerja yang terlalu panjang.

“Saya sudah merawat atlet dan selebriti Hollywood, dan tidak ada yang tekadnya sekuat Bryan,” ujar Jeff Toll, dokter penyakit dalam yang jadi bagian dari tim medis Bryan.

Sementara Oliver Zolman, salah satu dokter yang juga terlibat dalam Project Blueprint, mengungkap bahwa tujuan Bryan adalah membuktikan bahwa manusia bisa mengurangi usia medis dari setiap organ manusia hingga 25 persen. Secara medis, belum ada di belahan bumi manapun seseorang yang berusia 45 tahun punya usia organ seperti 35 tahun.

“Jika kita akhirnya dapat membuktikan secara klinis dan statistik bahwa Bryan telah membuat perubahan itu, maka itu akan membawa efek yang sangat besar sehingga bisa mengintervensi (usia) dan melampaui apa yang mungkin secara genetik,” pungkas Oliver. (hst/hst/detik)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tentang Kami | Pedoman Media Ciber | Disclaimer