Kediri – majalahbuser.com, Dalam rangka peringatan Hari AIDS sedunia tahun 2022, Pemerintah Kabupaten kediri melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) menggelar seminar tentang penanggulangan HIV (Human Immunodeficiency Virus)/AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome).
Bertempat di Ruang Kahuripan Dinkes Kabupaten Kediri (6/12), Acara tersebut di ikuti oleh Mahasiswa, LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat), perwakilan RSUD dan Puskesmas se-Kabupaten Kediri.
Dalam sambutannya, kepala bidang pencegahan dan pengendalian penyakit Dinkes Kabupaten Kediri, dr. Bambang Triyono Putro mengatakan bahwa momentum peringatan hari AIDS sedunia ini adalah untuk meningkatkan pemahaman pengetahuan dari masyarakat terkait apa itu HIV/ AIDS.
“Harapannya para undangan yang hadir dari lapisan masyarakat, kedepannya akan menjadi pionir kader HIV/ AIDS sehingga nantinya bisa menyebarluaskan informasi dan memberikan edukasi pada masyarakat lainya tentang bagaimana cara pencegahan dan penanggulangan HIV/ AIDS,” tuturnya.
Hari AIDS Tahun 2022 mengusung tema “Equalize”. Melalui tema tersebut, mengajak masyarakat untuk mengatasi ketidaksetaraan yang menghambat dalam mengakhiri HIV/AIDS. Oleh karena itu bersama-sama satukan langkah cegah HIV, semua setara akhiri AIDS.
“Dengan adanya kesetaraan dalam penanganan HIV/ AIDS, kedepan harapannya bisa ada kesetaraan baik pada pemeriksaan maupun pengobatan tidak ada lagi stigma dan diskriminasi orang dengan HIV/ AIDS,” tambah dokter Bambang.
Terakhir dr. Bambang menegaskan betapa pentingnya peran dari seluruh lapisan masyarakat untuk menyukseskan penanggulangan HIV-AIDS yang ditandai dengan dengan tercapainya three zero yaitu zero infeksi baru HIV, zero kematian terkait AIDS, dan zero stigma-diskriminasi.
Selanjutnya salah satu narasumber seminar kali ini adalah dokter Yati Suparyati yang merupakan fasilitator program IMS-HIV. Beliau menjelaskan HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, sedangkan AIDS adalah kondisi akibat serangan virus HIV yang biasanya ditunggangi oleh penyakit lainnya.
Dokter Yati mengajak untuk menghindari hal atau perilaku yang beresiko seperti seks bebas, menggunakan jarum suntik bergantian, dan perilaku beresiko lainya.
“Poin penting yang saya inginkan adalah semua kalangan itu tau apa itu HIV/ AIDS, bagaimana penularanya, dan bagaimana cara pencegahannya serta langkah selanjutnya kedepan itu mau seperti apa setelah mengetahui hal tersebut,” jelasnya.
Terakhir dokter Yati mengajak untuk sedini mungkin mencegah penyebaran HIV/ AIDS.
“Mari kita lakukan sedini mungkin, segera kita lakukan test. Bila positif segera lakukan terapi Antiretroviral (ARV). Karena ARV adalah salah satu pengobatan yang utama ketika terkena HIV,” pungkasnya.(adv)