Regu pencari menyisir area diduga lokasi jatuhnya pesawat smart aviation yang memuat 583 kg sembako untuk warga perbatasan RI Malaysia. (Dok.SAR Tarakan)

Nunukan – Tim gabungan yang dibentuk untuk melakukan pencarian terhadap pesawat Smart Aviation PK SNE yang hilang kontak diduga di wilayah Binuang, Krayan, Nunukan, Kaltara, Jumat (8/3/2024), belum membuahkan hasil.

Kepala Kantor SAR Tarakan Syahril mengatakan, untuk sementara waktu pencarian dihentikan.

“Pukul 18.35 Wita, Tim Rescue Gabungan telah landing di Bandara Malinau. Operasi SAR dihentikan sementara, dan dilanjutkan besok pada pukul 06.00 Wita, menunggu cuaca baik,” katanya, Jumat.

Syahril mengatakan, pencarian di wilayah Binuang, dilakukan berdasar adanya laporan pekerja jalan raya di daerah Binuang, yang mengaku melihat sebuah pesawat Pilatus melintas di atas camp.

Tak lama setelah itu, pekerja mendengar adanya suara dentuman keras, sekitar pukul 09.00 Wita.

“Kepala Desa Binuang beserta masyarakat, menuju lokasi dengan jalan kaki untuk mencari suara diduga dari dentuman tersebut, sekitar pukul 10.00 Wita,” katanya lagi.

Pencarian belum membuahkan hasil

Basarnas Tarakan Kaltara saat melakukan plotting kawasan diduga lokasi hilangnya pesawat pilatus pengangkut Sembako untuk warga perbatasan RI Malaysia di Binuang Krayan Nunukan.

Basarnas Tarakan Kaltara saat melakukan plotting kawasan diduga lokasi hilangnya pesawat pilatus pengangkut Sembako untuk warga perbatasan RI Malaysia di Binuang Krayan Nunukan.(Dok.SAR Tarakan)

Regu pencari, juga melakukan penyisiran dari Longbawan-Binuang berdasarkan lokasi spider pada koordinat 3°37’34.58″N 116°24’51.46″E.

Namun, usaha tersebut masih belum membuahkan hasil.

Selanjutnya, sekitar pukul 14.26 Wita, regu pencari dengan pesawat PK-SNG dan PK-VVU melakukan penyisiran dari Malinau ke Binuang dengan koordinat yang berhasil ditangkap oleh LUT Singapura pada koordinat 3°44’10.00″N 115°50’53.58″E dan Australia pada koordinat 3°44’9.10″N 115°55’45.36″.

“Dan upaya penyisiran tersebut juga masih nihil. Pesawat kemudian mendarat di Malinau untuk pengisian BBM,” imbuhnya.

Pukul 16.00 Wita, tim gabungan kembali mengirim Heli BELL 412 EPI REG. HA. 5224 milik Kodam VI Mulawarman, untuk melanjutkan penyisiran lokasi diduga tempat jatuhnya pesawat.

Penyisiran lanjutan

Heli, take off dari Tarakan menuju Binuang, membawa 6 petugas SAR dan 4 crew heli, dengan jarak tempuh 45 menit dan diperkirakan tiba pukul 17.43 Wita.

“Penyisiran lanjutan juga masih nihil, karena lokasi pencarian pada koordinat 3°44’9.10″N115°55’45.36″ tertutup awan dan terdapat banyak bukit tinggi,” kata Syahril lagi.

Diberitakan sebelumnya, sebuah pesawat jenis Pilatus, Smart Aviation type PC 6 (Pilatus Porter) registrasi PK-SNE, yang memuat sembako dari Bandara Tarakan menuju Krayan, Nunukan, Kalimantan Utara, hilang kontak dan dalam pencarian, Jumat (8/3/2024) siang.

Pesawat yang memuat 583 kilogram sembako untuk kebutuhan warga perbatasan RI-Malaysia tersebut, diawaki Kapten penerbangan M Yusuf (29) dengan alamat domisili Kluster Botanical Garden III Nomor 9, Bekasi Selatan, dan seorang lain, bernama Deni (27).

Pesawat mulai lepas landas dari Tarakan pada Jumat pukul 08.25 Wita, dan dijadwalkan sampai Bandara Binuang, Krayan, pada pukul 09.25 Wita. (Kompas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tentang Kami | Pedoman Media Ciber | Disclaimer