Foto: Wakil Bupati Kediri Dewi Marya Ulfa, Presiden Direktur PT. Sumitomo Indonesia saat Panen Perdana Program AWD di Desa Mekikis.

Kediri  – majalahbuser.com, Pemerintah Kabupaten Kediri bersama PT. Sumitomo Indonesia dan Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar rapat koordinasi (Rakor) di Ruang Pamenang Pemkab Kediri pada Senin, 10 Maret 2025. Rapat ini membahas implementasi proyek Alternate Wetting and Drying (AWD), sebuah metode pertanian inovatif yang lebih hemat air dan berkelanjutan.

Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Bupati Kediri Dewi Marya Ulfa, Presiden Direktur PT. Sumitomo Indonesia, Nobuyasu Yonezu, serta jajaran akademisi dari Fakultas Pertanian UGM. Turut hadir perwakilan dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Dinas Pertanian dan Perkebunan, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan, Dinas Kominfo, PD. Canda Bhirawa, serta Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kediri.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Kediri Dewi Marya Ulfa menyampaikan apresiasi atas kerja sama antara pemerintah daerah, PT. Sumitomo Indonesia, dan UGM dalam mendukung ketahanan pangan di Kabupaten Kediri. Program ini sejalan dengan salah satu dari 17 program prioritas Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, yaitu memastikan ketersediaan pupuk serta meningkatkan kesejahteraan petani.

“Kabupaten Kediri yang mayoritas penduduknya adalah petani memiliki potensi besar di sektor pertanian. Kami berharap daerah ini bisa menjadi lumbung padi tidak hanya di Jawa Timur, tetapi juga di tingkat nasional,” ungkapnya.

Setelah rapat koordinasi, kegiatan dilanjutkan dengan panen perdana program percontohan AWD di Desa Mekikis, Kecamatan Purwoasri. Program ini merupakan bagian dari upaya Pemkab Kediri dalam mengembangkan inovasi pertanian yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Dengan metode AWD, penggunaan air dalam pertanian dapat ditekan tanpa mengurangi produktivitas tanaman.

Proyek ini telah berjalan sejak November 2024 dengan menanam Padi Gamagora (Gajah Mada Gogo Rancah) pada lahan seluas dua hektare yang dikelola oleh enam petani setempat. Dalam kesempatan panen raya ini, Wakil Bupati Kediri yang akrab disapa Mbak Dewi menekankan pentingnya inovasi pertanian untuk menghadapi tantangan perubahan iklim dan keterbatasan sumber daya air.

“Teknologi AWD ini diharapkan menjadi solusi bagi para petani agar tetap bisa meningkatkan produktivitas dengan penggunaan air yang lebih efisien. Saya ingin mendengar langsung pengalaman para petani selama proyek ini berlangsung, termasuk kendala yang dihadapi, agar bisa menjadi bahan evaluasi untuk pengembangan di masa depan,” ujarnya.

Selain meningkatkan efisiensi penggunaan air, program ini juga memiliki manfaat lingkungan, termasuk potensi mendapatkan kompensasi pengurangan emisi karbon dari Kementerian Lingkungan Hidup. Pemerintah Kabupaten Kediri berkomitmen untuk terus memberikan dukungan, baik dalam bentuk pelatihan, akses teknologi, maupun kebijakan yang berpihak kepada petani. Harapannya, metode AWD dapat diperluas ke lebih banyak lahan pertanian di Kabupaten Kediri sehingga semakin banyak petani yang merasakan manfaatnya.

Kegiatan PT. Sumitomo Indonesia di Kediri tidak hanya berfokus pada pertanian, tetapi juga menyentuh sektor pendidikan. Pada Selasa, 11 Maret 2025, perusahaan ini akan melaksanakan program EHON Project, yaitu kegiatan membaca buku cerita bergambar untuk anak-anak di SDN Bulusari 1, Kecamatan Tarokan. Program ini merupakan bagian dari upaya mendukung literasi anak sejak dini.

Dengan adanya sinergi antara pemerintah, akademisi, dan dunia usaha, diharapkan program ketahanan pangan dan inovasi pertanian di Kabupaten Kediri dapat terus berkembang. Keberhasilan panen perdana AWD di Desa Mekikis menjadi langkah awal menuju pertanian yang lebih modern, produktif, dan ramah lingkungan. (adv).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tentang Kami | Pedoman Media Ciber | Disclaimer