Foto: Satgas Pangan Kabupaten Kediri pantau pasokan dan harga pangan di Pasar Mojo. Selasa, (19/2).

Kediri – majalahbuser.com, Satuan Tugas (Satgas) Pangan Kabupaten Kediri yang dipimpin oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan drh. Tutik Purwaningsih bersama rombongan melakukan kegiatan pemantauan pasokan dan harga pangan di Pasar Mojo, penggilingan beras yang ada di daerah Mojo serta toko yang ada di sekitar Pasar Mojo (19/2).

Pemantauan ini dilakukan guna memastikan ketersediaan stok pasokan pangan serta menjaga stabilitas harga pangan yang akhir ini sempat mengalami kenaikan.

Hasil dari pengecekan stok pasokan pangan menunjukkan bahwa ketersediaan stok pangan di wilayah Kabupaten Kediri, khususnya sembako secara umum masih mencukupi. Selain itu, harga sembako juga masih berada di kisaran harga yang normal.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Kediri, drh. Tutik Purwaningsih menjelaskan bahwa kegiatan ini rutin dilaksanakan dalam beberapa bulan ini mengingat harga beras yang sempat naik beberapa waktu lalu.

“Sebetulnya kegiatan ini sangat rutin dilaksanakan oleh tim satgas pangan kami, cuman memang dalam waktu 1 bulan ini bahkan 2 bulan ini kita full menyikapi dampak harga kenaikan beras,” jelasnya.

Beberapa faktor yang mempengaruhi kenaikan harga beras diantaranya adalah penurunan produktifitas mengingat di bulan ini sangat sedikit untuk luasan padi, kemudian ada el nino yang berpengaruh pada produktifitas padi dan permintaan keluar Kabupaten Kediri cukup besar.

Dijelaskan lebih lanjut oleh Estu Rahmatingtiyas selaku Wakil Pemimpin Cabang Bulog Kediri memberikan penjelasan untuk stok beras di Kabupaten Kediri hingga akhir tahun dipastikan aman.

“Untuk stok beras di Kabupaten Kediri sendiri tergolong aman hingga akhir Tahun 2023 karena masih di kisaran 6ribu ton dan sampai saat ini kita juga masih menunggu kedatangan beras lagi,” ungkapnya.

Harga beras premium per hari ini berada di kisaran Rp 13.500, ini juga mengalami kenaikan dibanding beberapa waktu yang lalu. Tim Satgas Pangan Kabupaten Kediri terus memantau harga beras melalui aplikasi yang nantinya apabila ada kenaikan atau perubahan harga bisa langsung diinformasikan kepada masyarakat agar tidak terjadi panic buying di masyarakat.

Ditambahkan oleh Tutik, beliau berharap dengan monitoring ini bisa meminimalisir adanya penimbunan beras dan juga pencampuran antara beras lama dan baru yang dijual dengan harga tinggi.

“Kita akan terus pantau, jangan sampai ada penimbunan, jangan sampai ada mencampur beras lama dengan baru yang dijual dengan harga tinggi karena beberapa kemarin kita temui seperti itu,” harapnya. (kominfo/adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tentang Kami | Pedoman Media Ciber | Disclaimer