Papua – Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens sudah 9 bulan disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) pemimpin Egianus Kogoya di kawasan Nduga Papua Tengah, dan hingga kini mendapat kabarnya hingga bulan Oktober ini.
Pangdam XVII/Cenderawasih Mayor Jenderal TNI Izak Pangemanan mengatakan hingga sekarang ini pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens masih berada di hutan bersama kelompok Egianus Kogoya.
“Iya memang sampai saat ini pilot masih ada di hutan sana di kelompoknya Egianus Kogoya. Kita masih terus mengedepankan negosiasi,” kata Pangdam Mayjen TNI Izak Pangemanan kepada wartawan di Lapangan Rugby Lanud Silas Papare, Kamis 5 Oktober 2023.
Ketika ditanya kondisi pilot Philip Mark Mehrtens, Pangdam Izak Pengemanan mengatakan sampai saat ini kondisinya baik. “Kelompok Egianus Kogoya jaga pilot itu dengan baik, sehingga tidak ada masalah,” katanya.
Sebelumnya pesawat yang dipiloti Philip Mark Mehrtens itu dibakar Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di landasan udara Distrik Paro, Kabupaten Nduga, pada Selasa 7 Februari 2023 lalu. Distrik Paro selama ini menjadi markas KKB di bawah kepemimpinan Egianus Kogoya.
Panglima TNI, Laksamana TNI Yudo Margono menerangkan pihaknya terus berupaya untuk membebaskan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) sejak Februari lalu.
Yudo menjelaskan, TNI mengedepankan upaya persuasif dalam membebaskan Philip Mark Mehrtens.
“Progres tetap kita cari, kita tetap mengutamakan dengan persuasif, dengan Bupati, Pj Bupati juga, dengan tokoh agama, tokoh masyarakat,” kata Yudo
Lebih jauh Yudo juga menekankan bahwa upaya pembebasan pilot Susi Air terus dilakukan dengan koordinasi dengan sejumlah pihak.
“Kami enggak mau tadi dipancing dengan hal-hal yang sifatnya frontal harus dengan cara-cara kekerasan sehingga yang terdampak, yang rugi pasti masyarakat, jadi saya enggak mau,” kata Yudo.
Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan menegaskan tempat persembunyian KKB pimpinan Egianus Kogoya telah diketahui, namun pihaknya masih menunggu niat untuk membebaskan pilot Susi Air yang disandera. (viva)