Kediri – Misteri penemuan mayat dalam karung yang ditemukan di pinggir sawah Desa Bulupasar, Pagu, Kabupaten Kediri mulai menemui titik terang. Ini setelah identitas korban diketahui atas nama Desy Lailatul Khoiriyah (20) warga Desa Banggle, Ngadiluwih.
Sulastri, ibu korban menuturkan kehilangan kontak dengan Desy pada Kamis (6/7) pagi. Saat Sulastri kemudian menanyakan keberadaan Desy ke Suprapto. Mendpat pertanyaan ini, Suprapto kemudian menjawab Desy pergi ke Lamongan untuk mencari pekerjaan.
Pada pagi itu juga Suprapto lalu mengemasi pakaian Desy dengan alasan ingin diantarkan ke Lamongan. Namun sejak saat itu, Suprapto hilang hingga kini. Sedangkan Dessy ditemukan tewas dalam kondisi terbungkus karung pada Kamis siang.
Bahrodin, paman Desy menyebut pada Rabu (5/7) malam, ia sempat mendengar jeritan korban dari dalam rumah Sulastri. Kebetulan rumahnya dan korban berdampingan. Saat itu, ia mengira Desy bersama ibunya. Saat mendengar jeritan itu, ia dan Maryono (75), kakek korban, hendak pergi ke pengajian.
“Sewaktu saya mau berangkat pengajian, mendengar suara jeritan. Saya pikir korban sedang bersama ibunya. Ternyata, ibunya tidak ada di rumah. Ibunya sedang di Blitar,” beber Bahrodin, Minggu (9/7/2023).
Itu lah jeritan terakhir Desy sebelum akhirnya dia ditemukan tewas dalam karung. Penyebab Desy menjerit hingga saat ini masih jadi misteri.
Menurut Bahrodin, sepulang dari pengajian pada Rabu malam itu, Maryono mengaku tidak mendapati cucunya berada di rumah. Namun dari situ ia masih belum curiga. Kakek dan ibu korban baru menyadari Desy hilang keesokan harinya atau Kamis pagi.
Desy sendiri diketahui selama ini tinggal bersama ibu dan kakeknya di rumah Desa Banggle, Ngadiluwih. Sedangkan ayahnya, Suprapto lebih banyak tinggal di rumah keluarganya di Blitar. Suprapto hanya ke rumah istrinya saat ada perlu saja.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Kediri AKP Rizkika Atmadha mengatakan kasus penemuan mayat dalam karung ini masih dalam proses penyelidikan. Sedangkan untuk pelaku juga masih dicari.
Ia juga mengimbau warga dan pihak lain agar tidak berasumsi dan berpendapat tanpa bukti dan fakta. Ia meminta agar kasus tersebut diserahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian.
“Saya harap pihak warga, warganet dan masyarakat jangan berpendapat dan berasumsi liar terkait kasus ini, biarkan anggota bekerja mencari fakta, bukti dan keterangan saksi agar segera mengungkap kasus ini,” kata Rizkika. (abq/dte/detik)