Foto: Plh Sekretaris BNPP Robert Simbolon menjadi inspektur upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 RI di PLBN Yetetkun, Boven Digoel, Papua Selatan, Kamis (17/8/2023)

Boven Digoel – Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) menyebutkan, sudah ada 13 pos lintas batas negara (PLBN) yang sudah selesai dibangun, direvitalisasi, dan atau dioperasikan hingga kini.

Plh Sekretaris BNPP Robert Simbolon mengungkapkan, pembangunan pos perbatasan Indonesia dengan negara tetangga selama beberapa tahun terakhir ini terbilang masif.

Sebab, ada dua kali instruksi presiden (inpres) yang diterbitkan Joko Widodo (Jokowi) selaku Kepala Negara, berkait percepatan pembangunan PLBN di Tanah Air.

“Presiden Jokowi sudah dua kali menerbitkan instruksi untuk memerintahkan para menteri yang terkait agar melakukan percepatan pembangunan PLBN,” ujar Robert kepada wartawan di PLBN Yetetkun, Kamis (17/8/2023).

“Hari ini kita sudah punya cukup alasan, kita banggalah atau puas, sudah ada 13 PLBN dan ini yang kita rasakan betapa pentingnya komitmen pimpinan nasional,” sambungnya.

Pada 2015 silam, kata Robert, Jokowi menerbitkan Inpres Nomor 6 Tahun 2015. Kala itu, Jokowi memerintahkan membangun dan atau merevitalisasi tujuh PLBN.

Tujuh pos perbatasan itu ialah PLBN Entikong, Badau, dan Aruk di Pulau Kalimantan, lalu PLBN Motaain, Matamasin, dan Wini, di Nusa Tenggara Timur (NTT), serta PLBN Skouw di Papua.

“Kemudian (pada) 2019 beliau kembali menerbitkan Inpres Nomor 1 Tahun 2019. memerintahkan untuk dilakukan percepatan pembangunan 11 PLBN tambahan,” kata Robert.

Sebanyak enam di antaranya telah rampung dibangun, yakni PLBN Serasan di Kepulauan Riau, PLBN Jagoi Babang di Kalimantan Barat, PLBN Sei Nyamuk di Kalimantan Utara, PLBN Napan di Nusa Tenggara Timur, serta PLBN Sota dan PLBN Yetetkun di Papua Selatan.

Itu pun, belum semua PLBN yang sudah rampung dibangun ini telah diresmikan dan atau beroperasi.

Adapun lima PLBN lain dari perintah di Inpres Nomor 1 Tahun 2019 sampai saat ini masih dalam proses penyelesaian konstruksi fisik atau bahkan sebaliknya ada yang harus dikaji ulang rencana pembangunannya.

“Jadi dua sedang tahapan penyelesaian pembangunan fisik. Itu PLBN Labang, di daerah Lumbis, Kabupaten Nunukan, dan PLBN Long Nawang di Malinau,” ungkap Robert.

“Tiga lagi sedang tahap preview oleh kami BNPP bersama Ditjen Cipta Karya karena ada beberapa faktor. Itu PLBN Sekelik, PLBN Oipoli, dan PLBN Long Midang di Krayan,” sambung Robert. (kompas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tentang Kami | Pedoman Media Ciber | Disclaimer