Jakarta – Empat menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi) yakni Menko PMK Muhadjir Effendy, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini telah menyampaikan kesaksian dalam sidang sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).
Ketum Projo, Budi Arie Setiadi, menilai keterangan empat menteri itu tidak akan memengaruhi legitimasi kemenangan capres-cawapres terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
“DPP Projo menilai pemanggilan empat menteri Kabinet Indonesia Maju sebagai saksi dalam persidangan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) atau sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK) tidak akan memengaruhi legitimasi kemenangan pasangan terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka,” kata Budi Arie dalam keterangan pers tertulisnya, Minggu (7/4/2024).
Budi mengapresiasi keempat menteri hadir memenuhi panggilan hakim MK. Budi menilai kehadiran empat menteri itu menunjukkan Pemilu 2024 berlangsung secara jujur dan adil.
“Bagi Projo, kehadiran keempat menteri Jokowi tersebut menunjukkan Pemilu 2024 berlangsung secara jujur dan adil,” ujarnya.
“Projo mengapresiasi para menteri yang telah hadir di MK untuk memberikan keterangan sesuai tugas dan wewenangnya sehingga dapat menambah pertimbangan majelis hakim MK dalam memutuskan putusan yang adil dalam sengketa Pilpres 2024,” imbuhnya.
Untuk diketahui, empat menteri Jokowi yakni Muhadjir Effendy, Airlangga Hartarto, Sri Mulyani, dan Risma telah memberikan kesaksian di hadapan hakim MK. Keempatnya telah memberi kesaksian berkaitan dengan beberapa hal, termasuk bansos, dalam sidang sengketa Pilpres 2024, Jumat (5/4) di ruang sidang MK. (whn/gbr/detik)