Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Wapres Ma’ruf Amin menghadiri resepsi puncak acara 1 abad Nahdlatul Ulama (NU) di Sidoarjo, Jawa Timur. Sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju juga terlihat hadir.

Dilihat dari YouTube NU Online, Selasa (7/2/2023), Jokowi dan Ma’ruf didampingi Iriana Jokowi dan Wuri Ma’ruf Amin. Kedatangan Jokowi disambut Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf.

Begitu tiba, Jokowi datang ke jajajan Banser yang berdiri di tengah lapangan. Jokowi sempat berfoto bersama.

Selain itu, Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla juga turut menghadiri resepsi acara 1 Abad NU. Turut hadir juga istri GusDur, Sinta Nuriyah Wahid.

Jokowi di Acara NUMegawati bersama ibu negara Foto: Tangkapan Layar YouTube NU Online

Selain itu, ada pula para menteri kabinet kerja Jokowi seperti Menteri BUMN Erick Thohir yang berdiri di barisan Banser. Erick Thohir diketahui juga sebagai Ketua Panitia Peringatan Harlah 1 Abad NU.

Hadir juga Menteri Investasi Indonesia Bahlil Lahadalia, Menparekraf Sandiaga Uno, Mendagri Tito Karnavian, Mendikbud Nadiem Makarim, Menag Yaqut Cholil Qoumas, hingga KSP Moeldoko.

Acara diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Setelah itu dilanjutkan dengan membaca ayat suci Al Qur’an dan salawat bersama-sama.

Jokowi Minta NU Rangkul & Siapkan Generasi Muda untuk Kuasai IPTEK

Presiden RI Joko Widodo menyampaikan harapan khusus kepada lembaga pendidikan yang berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama (NU). Adapun harapan itu disampaikan kepada lembaga pendidikan yang dikelola Lembaga Pendidikan Ma’arif NU, pesantren, maupun warga nahdliyin.

“Saya berharap lembaga pendidikan di NU agar menyiapkan nahdliyin-nahdliyin muda yang menguasai IPTEK terbaru, menguasai teknologi digital yang berkembang pesat, dan mampu menjadi profesional-profesional yang unggul,” jelas Jokowi dalam keterangan tertulis, Selasa (7/2/2023).

Harapan tersebut disampaikan Jokowi karena NU merupakan organisasi Islam terbesar di dunia. NU menaungi puluhan ribu pesantren, sekolah dari usia dini hingga atas, perguruan tinggi, madrasah diniah, dan lain sebagainya.

Jutaan santri dengan usia muda yang belajar di lembaga pendidikan NU merupakan aset besar bangsa Indonesia yang harus dikelola secara baik untuk menyambut dunia baru yang penuh tantangan.

“Selain itu, saya berharap NU juga merangkul dan memberikan perhatian serius kepada generasi muda agar tetap mengakar kuat kepada tradisi dan adab ahlussunnah waljamaah dan terus menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi,” tutur Jokowi.

Jokowi juga meminta NU membekali kader mudanya agar cakap digital sehingga bisa memanfaatkan kemajuan teknologi untuk kemaslahatan bersama. Selama ini, NU sudah membuktikan bisa tetap eksis dalam berbagai pergolakan pemikiran, politik, ekonomi, budaya, dan teknologi.

“Di tengah gelombang perubahan, NU harus terdepan membaca gerak zaman, membaca perkembangan teknologi dan transformasi ekonomi, dan menjaga tatanan sosial yang adil dan beradab,” ungkapnya.

Landasan permintaan khusus Jokowi tersebut adalah momentum abad kedua NU ini sangat cocok untuk dijadikan penanda kebangkitan baru NU dari segi ekonomi dan teknologi yang berorientasi pada kemaslahatan umat.

Apalagi Indonesia saat ini mengalami bonus demografi ketika sebagian besar orang berusia produktif merupakan nahdliyin. Bagi Jokowi, sangat tepat apabila usaha membangun dan memperkuat Indonesia dimulai dari NU.

“Semoga momentum abad kedua NU ini menjadi penanda kebangkitan baru NU, memperkokoh keislaman dan keindonesiaan, meningkatkan kesejahteraan umat, serta membangun masa depan Indonesia yang maju dan bermartabat,” katanya. (detik)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tentang Kami | Pedoman Media Ciber | Disclaimer