The Cosmological Axis of Yogyakarta and Its Historic Landmarks (foto: jogjaworldheritage.com)

Jakarta – The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) atau yang merupakan badan kebudayaan PBB telah menetapkan 1.173 situs dari berbagai negara sebagai warisan dunia.

Untuk mendapat status sebagai warisan dunia, sebuah situs haruslah memenuhi minimal satu kriteria yang ditetapkan UNESCO dan memiliki nilai universal luar biasa.

Indonesia punya sepuluh situs yang ditetapkan sebagai warisan dunia UNESCO. Dari sepuluh situs itu, enam di antaranya adalah kategori warisan budaya dan empat di antaranya adalah kategori warisan alam.

Sepuluh situs ini memiliki keunikan tersendiri, yang sangat dijaga eksistensinya. Yuk berkenalan dengan sepuluh situs warisan dunia yang ada di Indonesia. Berikut adalah daftarnya seperti dikutip dari laman resmi UNESCO.

1. Candi Borobudur

Candi Borobudur terletak di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Borobudur merupakan candi Buddha yang ada sejak abad ke-8 dan ke-9. Monumen bersejarah ini dibangun pada masa pemerintahan Dinasti Syailendra dan saat ini berstatus sebagai situs arkeologi Buddha.

Ditetapkan sebagai warisan dunia sejak 1991, candi ini adalah salah satu yang terbesar di dunia dengan luas permukaan total 2500 meter persegi. Pernah mengalami rekonstruksi dua tahap, material asli Borobudur masih mendominasi.

2. Taman Nasional Komodo

Taman Nasional Komodo lokasinya ada di Nusa Tenggara Timur. Situs ini termasuk ke dalam kawasan prioritas konservasi global. Berdasarkan catatan UNESCO, kawasan ini mencakup area darat dan laut seluas hampir 220 ribu ha.

Di sini, ada kadal komodo dengan nama latin Varanus komodoensis yang hanya ada di Indonesia. Spesies langka ini dianggap memiliki sisi kepentingan ilmiah yang besar, terutama karena implikasi evolusionernya.

3. Candi Prambanan

Candi Prambanan secara administratif terletak di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah. Kompleks yang terdiri dari 240 candi ini adalah Taman Purbakala Prambanan yang didirikan sejak masa kejayaan Dinasti Syailendra pada abad ke-9 Masehi.

Penetapan situs ini sebagai warisan dunia karena memenuhi dua nilai universal, yaitu sebagai keagungan kebudayaan seni Siwa dan sebagai kompleks keagamaan yang luar biasa.

4. Taman Nasional Ujung Kulon

Taman nasional ini terletak di ujung paling barat daya Pulau Jawa yang meliputi semenanjung Ujung Kulon, beberapa pulau lepas, dan cagar alam Krakatau. Terdapat sisa hutan hujan dataran rendah yang paling luas di dataran Jawa di taman ini.

Situs ini dianggap punya semua habitat yang diperlukan untuk konservasi in-situ. Taman nasional di Provinsi Banten ini menjadi rumah bagi beberapa spesies flora dan fauna seperti owa jawa, kera daun jawa, hingga badak jawa yang hampir punah.

5. Situs Manusia Purba Sangiran

Situs Manusia Purba Sangiran letaknya ada di Solo, Jawa Tengah. Situs ini menyimpan 50 fosil Meganthropus palaeo dan Pithecanthropus erectus/Homo erectus. Fosil-fosil yang ditemukan adalah hasil penggalian pada 1936-1941.

Dengan dijadikannya sebagai warisan dunia, situs ini dianggap sebagai salah satu situs kunci untuk memahami evolusi manusia karena menampilkan banyak aspek evolusi fisik dan budaya manusia dalam jangka panjang.

6. Taman Nasional Lorentz

Taman Nasional Lorentz merupakan kawasan lindung terluas di Asia Tenggara dengan luas 2,35 juta ha. Situs ini berlokasi di Provinsi Papua dan ditetapkan sebagai warisan dunia sejak 1997. Teridentifikasi dan tercatat ada 34 tipe vegetasi, 29 sistem lahan, dan 123 spesies mamalia di kawasan ini.

Taman nasional ini ditetapkan sebagai warisan dunia karena menunjukkan bukti nyata sejarah bumi dan satu-satunya kawasan hutan lindung di dunia yang punya jalur ekologi dari puncak gunung bersalju hingga lingkungan laut tropis.

7. Hutan Hujan Tropis Sumatra

Hutan Hujan Tropis Sumatra merupakan kawasan konservasi paling besar di Asia Tenggara yang luasnya sebesar 2,5 juta ha dan membentang hingga tujuh provinsi. Hutan Hujan Tropis Sumatera ini menyimpan aneka ragam spesies yang terancam punah.

Wilayah hutan ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), dan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Situs ini ditetapkan sebagai warisan dunia sejak tahun 2004 dan masuk dalam daftar terancam bahaya oleh UNESCO tahun 2011 hingga kini.

8. Lanskap Budaya Provinsi Bali: Sistem Subak sebagai Manifestasi Filsafat Tri Hita Karana

Subak Bali atau tata kelola irigasi tradisional ini sudah ada sejak abad ke-9 dan melekat sebagai ciri dan pilar kebudayaan Bali. Lokasi ini terdiri dari lima sawah dan pura air yang luas wilayahnya hingga 19.500 ha.

Subak menggambarkan konsep filosofis Tri Hita Karana yang menyatukan alam roh, dunia manusia, dan alam. Filosofi ini berawal dari pertukaran budaya antara Bali dan India selama 2.000 tahun terakhir yang membentuk lanskap Bali.

Sistem perairan subak ini menerapkan sistem praktik pertanian demokratis dan egaliter sehingga menjadikan petani di sana sebagai petani paling produktif di nusantara. Lanskap budaya ini ditetapkan sebagai warisan dunia UNESCO sejak 2012.

9. Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto

Warisan Tambang Batubara Ombilin di Sawahlunto, Sumatera Barat, dinilai sebagai contoh sejarah rangkaian teknologi batu bara yang ada sejak awal abad ke-20.

Lokasi tambang ini baru ditetapkan sebagai warisan dunia pada 2019 lalu dengan memenuhi dua kriteria UNESCO, yaitu adanya pertukaran teknologi pertambangan antara Eropa dan koloninya dan rangkaian teknologinya dinilai memiliki efisiensi industri batubara yang maksimum.

10. Sumbu Filosofi Yogyakarta

Komite Warisan Dunia PBB melalui UNESCO menetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai warisan dunia atau world heritage dalam Sidang Luar Biasa ke-45 di Riyadh, Arab Saudi, yang berlangsung pada 10 sampai 25 September 2023.

Sumbu Filosofi Yogyakarta adalah konsep tata ruang yang dibuat oleh raja pertama Keraton Yogyakarta, Sultan Hamengku Buwono I, pada abad ke-18. Konsep tata ruangnya berdasarkan konsepsi Jawa.

Bentuknya adalah struktur jalan lurus yang membentang antara Panggung Krapyak di sebelah selatan, Keraton Yogyakarta di tengah, dan Tugu Golong-gilig(Pal Putih) di sebelah utara. (dhs/wiw/CNN Indonesia)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tentang Kami | Pedoman Media Ciber | Disclaimer