dok. majalahbuser.com

Kediri – majalahbuser.com, Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Kediri menggelar acara bertajuk “Guyub Rukun KTNA Membangun Kemandirian” di kawasan Taman Hijau Simpang Lima Gumul (SLG), Sabtu, 21/9/2024 siang.

Acara ini dihadiri ribuan anggota kelompok tani yang ada di Kabupaten Kediri, puluhan perwakilan perusahaan penyedia benih dan obat sebagai rekanan petani dan yang istimewa dengan hadirnya orang nomor satu di Kabupaten Kediri Hanindhito Himawan Pramana yang akrab disapa Mas Dhito.

Dalam sambutanya, ketua KTNA Kabupaten Kediri Tarwa Mustopa, SP.M.Agr menyebut, potensi petani di Kabupaten Kediri luar biasa besarnya dan KTNA Kabupaten Kediri hadir untuk memberi pendampingan atas masalah-masalah yang dihadapi petani.

Tarwa Mustopa mencontohkan, fluktuasi harga cabe pada musim panen dan tanaman hias musiman ‘janda bolong’ yang menurutnya sangat mempengaruhi perekonomian dan kesejahteraan petani, sehingga pihaknya perlu mencari solusi agar petani tidak merugi.

Tarwa Mustopa juga menyampaikan pentingnya bagi petani untuk beradaptasi dengan teknologi, seperti tehnik penyemprotan tanaman yang dulu memakai alat manual dan tradisional tetapi sekarang sudah memakai alat modern berupa drone.

“Dulu itu, lengan saya besar sebelah karena sering untuk memompa tangki semprot,” katanya sambil tertawa.

Diakhir sambutannya, Tarwa Mustopa menyampaikan terima kasih  kepada Bupati Kediri atas peran sertanya dalam mendukung peningkatan kesejahteraan petani berupa fasilitas, kemudahan ijin usaha pertanian, dan bantuan alat-alat pertanian.

Pada kesempatan berikutnya, Bupati Kediri yang akrab disapa Mas Dhito itu menyebut, pihaknya merasa belum optimal dalam melayani masyarakat dan membangun Kabupaten Kediri, karena pada awal masa pemerintahnnya selama 3,5 tahun sudah dihadapkan dengan pandemi covid19.

“Saya dan Mbak Dewi dilantik pada 26 Februari 2021, dari 2021 sampai 2022 kami dihadapkan dengan covid, maka dari 2022 sampai 2024 kami baru bisa bergerak, baru bisa beraktifitas secara massif,” ungkapnya.

Mas Dhito melanjutkan, pelayanan dan program pemerintah itu harus diawali dari 4 hal yaitu, pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan social, tetapi Mas Dhito menambahkan 1  hal yaitu pertanian, karena 80% masyarakat kabupaten Kediri adalah petani.

Kepada ribuan petani itu, Mas Dhito berpesan agar mereka konsisten dalam menanam komuditasnya dan tidak berpindah-pindah mengikuti tanaman petani daerah lain.

Di penghujung acara, Bupati muda berusia 33 tahun itu memberi sejumlah hadiah, laptop bagi petani milenial, hand tractor dan robot avo bagi petani yang hadir dan terpilih untuk menyampaikan aspirasi demi kemajuan kelompoknya. (pri/adv).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tentang Kami | Pedoman Media Ciber | Disclaimer