Surabaya – Pelaksanaan Pemilu 2024 diwarnai banyak hal menarik. Baru-baru ini, viral video di TikTok yang menunjukkan banyak masyarakat memilih caleg DPD RI wilayah Jawa Timur Kondang Kusumaning Ayu karena parasnya yang cantik.
Seperti yang diunggah akun TikTok @yudhistira213_. Dilihat detikJatim, video tersebut bertuliskan “sopo sing ra kenal kondang kusumaning ayu tapi malah nyoblos!” dengan caption “kog isok nyaleg modal ayu”. Video tersebut telah dilihat sebanyak 3,2 juta kali di TikTok.
Menanggapi fenomena caleg yang dipilih masyarakat lantaran parasnya, pakar politik gender Universitas Airlangga Dr Dwi Windyastuti Budi menyampaikan, hal tersebut tampaknya sudah dikonstruksi bahwa aspek fisiologis dapat menarik atensi masyarakat.
Tetapi sangat disayangkan jika kemudian hal ini hanya digunakan individu hingga partai tertentu untuk mendulang suara dan tidak diiringi dengan upaya pemberdayaan perempuan di bidang politik.
“Ini sudah dikonstruksi partai politik bahwa partai yang mengusung calon yang cantik pasti akan terpilih. Itu menggunakan fisiologis perempuan. Ini kemudian memperlihatkan perempuan sebagai supporting role, mungkin untuk suara partainya, daripada ada upaya memberdayakan perempuan di bidang politik,” ujar Dr. Dwi Windyastuti Budi, Kamis (15/2/2024).
Ia melanjutkan, dunia politik kerap menunjukkan maskulinitasnya dibanding feminitas, sehingga kemudian muncul fenomena-fenomena perempuan dipilih karena kecantikannya dan mengesampingkan kemampuannya. Padahal, perempuan yang terjun ke politik juga memiliki potensi dan kemampuan yang unggul.
“Dunia politik ini lebih memperlihatkan arena yang sangat maskulin sehingga ketika pemilih melihat kecantikan, ia kemudian memilih itu. Berbeda kalau dari area feminitas akan yang akan melihat dari kemampuan para perempuan, bagaimana ia mendapatkan suara karena kemampuannya,” tutur Dwi.
Sah-sah saja masyarakat memilih karena ketertarikannya pada aspek fisiologis perempuan, namun hendaknya masyarakat juga lebih rasional untuk turut mempertimbangkan bagaimana visi misi dan track record dari para peserta pemilu agar mereka yang terpilih dapat mewakili kepentingan rakyat untuk ke depan.
“Karena pemilu ini juga menjadi sarana entering to politics. Kalau yang dipilih di legislatif mampu mengembangkan kemampuannya di bidang politik sah-sah saja. Jangan sampai ketika memutus policy, undang-undang dia tidak bisa menampilkan kepentingan dipilih oleh pemilihnya,” pungkas Dwi.
Seperti diketahui, Calon legislatif DPD RI Jatim nomor 10 Kondang Kusumaning Ayu meraup banyak suara di Pemilu 2024. Bahkan, dalam real count sementara KPU, perolehan suara Kondang masuk 4 besar terbanyak.
Sebelumnya, aksi warganet Jatim ramai-ramai mencoblos Kondang sempat viral di media sosial. Para warganet mengaku mencoblos Kondang karena parasnya yang cantik.
Seperti yang diunggah akun TikTok @yudhistira213_. Dilihat detikJatim, video tersebut bertuliskan “sopo sing ra kenal kondang kusumaning ayu tapi malah nyoblos!” dengan caption “kog isok nyaleg modal ayu”. Video tersebut telah dilihat sebanyak 3,2 juta kali di TikTok.
Dikutip dati detikJatim melalui situs resmi KPU pada Jumat (16/2), perolehan suara Kondang begitu tinggi. Ia meraih 658.669 suara atau 11,39%. Saat berita ini ditulis, data penghitungan suara yang masuk ke KPU mencapai 43,49% atau 52.476 dari 120.666 TPS di Jatim per pukul 10.44 WIB.
Bahkan, suara Kondang untuk sementara mengalahkan dua petahana DPD RI Jatim. Mereka adalah Ahmad Nawardi dan Adilla Aziz. Untuk sementara, Ahmad Nawardi meraup 502.778 suara dan Adilla Aziz 508.340 suara.
Sementara suara Kondang masih di bawah petahana AA La Nyalla Mahmud Mattalitti yang meraup 720.346 suara.
Kondang yang merupakan pendatang baru ini juga bersaing dengan para pendatang baru yang sementara ini juga moncer perolehan suaranya. Mereka adalah Lia Istifhama yang merupakan keponakan Khofifah Indar Parawansa hingga Agus Rahardjo, mantan Ketua KPK.
Sementara ini, Lia meraih 656.803 suara. Sedangkan Agus meraup 691.533 suara.
Sebagai informasi, pada periode 2019-2024 ada 4 orang yang menjadi wakil Jatim di kursi DPD RI. Selain Ahmad Nawardi, Adilla Aziz, dan La Nyalla Mattalitti, ada Evi Zainal Abidin. Namun, pada pemilu 2024 ini, Evi mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI dari Dapil Jatim II (Kabupaten/Kota Pasuruan, Kabupaten/Kota Probolinggo).
Perkembangan hasil real count KPU DPD RI Jatim dapat dilihat di sini. Berikut perolehan suara sementara DPD RI Jatim:
- Ahmad Nawardi: 502.778 suara
- AA La Nyalla Mahmud Mattalitti: 720.346 suara
- Abdul Qadir Amir Hartono: 403.238 suara
- Adilla Aziz: 508.340 suara
- Agus Rahardjo: 691.533 suara
- Ayub Khan: 445.554 suara
- Bambang Harianto: 261.067 suara
- Catur Rudi Utanto: 285.554 suara
- Doddy Dwi Nugroho: 159.707 suara
- Kondang Kusumaning Ayu: 658.669 suara
- Kunjung Wahyudi: 174.626 suara
- Lia Isthifama: 656.803 suara
- Mohammad Trijanto: 313.327 suara.
(hil/dte/detik)