MAJALAHBUSER.com – Apakah benar Presiden Soekarno pernah menikah dengan Ratu Pantai Selatan Nyi Roro Kidul? Mungkin orang banyak pula yang mempertanyakan hal ini.
Cerita ini mungkin sudah tersebar luas di masyarakat. Entah ini hanya sebuah mitos atau fakta.
Namun, beberapa sumber mengatakan bahwa Soekarno seringkali menyebut nama Nyi Roro Kidul di beberapa acara. Salah satunya pada pidato di Istana Merdeka yang berlangsung pada 17 Juli 1959, tepatnya saat melantik R.E. Martadinata sebagai Kepala Staf Angkatan Laut.
Saat itu, orang nomor satu di Indonesia itu menceritakan sejak era Mataram Islam, terdapat tradisi bahwa seorang raja dapat menjadi besar jika beristrikan Nyi Roro Kidul.
Selain itu, Soekarno juga pernah menyebutkan ketika dalam acara Musyawarah Nasional Maritim yang digelar pada 23 September 1963. Dia bahkan menggambarkan bahwa Indonesia bisa menjadi negara yang kuat apabila berhasil menguasai lautan.
Atas dasar itu pula banyak masyarakat menduga bahwa Soekarno telah melangsungkan pernikahan gaib dengan Nyi Roro Kidul. Dugaan semakin menguat setelah Soekarno mendirikan sebuah Istana Presiden Sukabumi di bibir Pantai Citepus, Jawa Barat, pada 1960.
Lalu, Soekarno memberi nama istana tersebut dengan Pesanggrahan Tenjoresmi. Dia bahkan membangun sebuah hotel yang lokasinya tidak jauh dari Pesanggrahan Tenjoresmi.
Hotel ini dikabarkan sebagai gerbang kerajaan sang ratu. Menurut kabar yang beredar, Soekarno kerap mengunjungi Nyi Roro Kidul di kamar 308 hotel tersebut.
Sebagian masyarakat mempercayai pernikahan gaib Soekarno dengan Nyi Roro Kidul ini benar terjadi dan sebagian yang lain tidak percaya.
Berdasarkan mitos yang berkembang, rupanya bukan Soekarno saja yang dikabarkan pernah menikahi Nyi Roro Kidul. Panembahan Senopati juga diduga melakukan pernikahan gaib dengan Nyi Roro Kidul sebelum mendirikan Kerajaan Mataram Islam.
Kemudian, tradisi ini pun berlanjut ke raja-raja keturunan Mataram Islam, seperti Sri Mangkunegara IX dan Sunan Pakubuwono XIII. Sebagian masyarakat mempercayai pernikahan gaib ini benar terjadi, tetapi ada juga yang tidak. (RIN/okezone)