Pemberangkatan Jemaah Calon Haji kloter 1 asal Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (1/5/2025). (KOMPAS.COM/KARNIA SEPTIA KUSUMANINGRUM)

Jakarta – Kementerian Agama (Kemenag) mengimbau jemaah haji Indonesia untuk mencatat alamat lengkap hotel atau tempat menginap selama berada di Mekkah maupun di Madinah.

Langkah tersebut dianggap perlu untuk mempermudah jemaah haji kembali ke hotel usai beribadah, terutama saat terpisah dari rombongannya.

“Langkah ini penting untuk menghindari kebingungan dan memudahkan identifikasi jika jemaah terpisah dari rombongan,” ujar Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kemenag, Muchlis Hanafi, dalam keterangan resminya, Minggu (4/5/2025).

Muchlis menerangkan, pada tahun ini pemerintah menyiapkan 300 hotel untuk pemondokan atau penginapan jemaah.

Sebanyak 205 hotel di antaranya untuk pemondokan jemaah haji selama berada di Mekkah.

Adapun seluruh lokasi hotel di Mekkah berada dalam radius 4,5 kilometer dari Masjidil Haram.

Pemerintah pun telah menyediakan fasilitas bus shalawat untuk mengantar jemaah dari hotel ke Masjidil Haram ataupun sebaliknya.

Sedangkan di Madinah, lanjut Muchlis, pemerintah menyediakan 95 hotel untuk pemondokan jemaah haji.

Semua hotel tersebut berada di kawasan Markaziyah, area yang paling dekat dengan Masjid Nabawi.

“Jumlah (hotel) ini cukup untuk melayani 203.320 jemaah haji reguler,” jelas Muchlis.

Muchlis menambahkan, hingga Minggu pagi ini sudah lebih dari 15.000 jemaah haji Indonesia yang telah tiba di Madinah.

“Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), pada Minggu, 4 Mei 2025, pukul 08.00 WIB atau pukul 04.00 WAS, jumlah jemaah haji yang telah tiba di Arab Saudi sebanyak 40 kloter atau 15.597 jemaah,” pungkasnya. (kompas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tentang Kami | Pedoman Media Ciber | Disclaimer