Ribuan anak tewas dan luka-luka imbas agresi Israel di Palestina. Foto: AFP/MAHMUD HAMS

MAJALAHBUSER.com – Sebanyak 3.195 anak-anak di Gaza tewas akibat gempuran militer Israel selama tiga pekan terakhir.

Organisasi yang fokus pada perlindungan anak, Save The Children, menyebut jumlah korban anak selama perang ini melampaui jumlah anak yang terbunuh di zona konflik dunia setiap tahunnya sejak 2019.

Secara rinci, 3.195 anak telah tewas di Gaza, 33 di Tepi Barat, dan 29 di Israel. Sehingga total korban anak yang tewas selama perang adalah 3.257 anak.

“Jumlah anak-anak yang tewas di Gaza hanya dalam tiga pekan melampaui jumlah tahunan anak-anak yang terbunuh di zona konflik dunia sejak 2019,” demikian rilis resmi Save The Children, Minggu (29/10).

Organisasi ini juga menyebut jumlah anak yang tewas di Gaza akibat serangan Israel, lebih tinggi dari angka korban tewas karena konflik militer global di 20 negara dalam tiga tahun terakhir.

Menurut tiga Laporan Tahunan terakhir dari Sekretaris Jenderal PBB tentang Anak-anak dan Konflik Bersenjata, total 2,985 anak tewas di 24 negara pada 2022.

Kemudian pada 2021, sebanyak 2,515 anak-anak tewas, dan pada 2020 tercatat 2,674 anak-anak tewas di 22 negara. Lalu, pada 2019, sebanyak 4.019 anak terbunuh.

Jumlah anak-anak tewas di Gaza juga merupakan 40 persen dari total korban tewas di Palestina yang tercatat sejak awal pekan ini.

Save The Children menyatakan korban tewas anak-anak masih bisa bertambah mengingat lebih dari 1.000 anak-anak dilaporkan hilang di Gaza. Beberapa pihak menduga mereka terkubur di bawah reruntuhan.

“Total korban jiwa kemungkinan lebih tinggi,” lanjut mereka.

Direktur Save The Children di Palestina Jason Lee mengatakan kekerasan selama tiga pekan telah memisahkan anak-anak dari keluarga dan menghancurkan kehidupan mereka dengan kecepatan yang tak terbayangkan.

“Jumlahnya sangat memprihatinkan dan dengan kekerasan yang tidak hanya terus berlanjut namun juga meluas di Gaza saat ini, semakin banyak anak-anak yang masih berada dalam risiko besar,” kata Lee.

Dia juga mendesak gencatan senjata sebagai satu-satunya cara untuk menjamin keselamatan anak-anak di Palestina.

“Komunitas internasional harus mendahulukan kepentingan masyarakat dibandingkan politik, setiap hari yang dihabiskan untuk berdebat berarti menyebabkan anak-anak terbunuh dan terluka,” ungkap Lee.

Anak-anak harus dilindungi setiap saat, terutama ketika mereka mencari keselamatan di sekolah dan rumah sakit, kata Lee.

Pasukan Israel dan milisi di Palestina, Hamas, terus berperang sejak 7 Oktober. Pekan lalu, Israel melancarkan serangan darat di Gaza dan menyebabkan banyak korban tewas.

Pada Selasa (31/10), Israel menggempur kamp pengungsi terbesar Jabalia di Palestina. Imbas serangan ini, 50 orang tewas. (isa/dna/CNN Indonesia)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tentang Kami | Pedoman Media Ciber | Disclaimer