Joni yang sempat viral memanjat tiang bendera upacara 17 Agustus gagal mengikuti tes masuk TNI. Dia meminta bantuan Presiden Jokowi. Ini kata pihak Istana. (Istimewa/Kementerian PUPR)

Jakarta – Yohanes Ande Kalla atau disapa Joni, yang sempat viral karena memanjat tiang bendera saat upacara 17 Agustus, gagal ketika mengikuti tes masuk TNI. Joni sempat meminta bantuan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menteri Sekretaris Negara (Mensetneg) Pratikno baru mengetahui kabar tersebut. Pratikno mengatakan tes seleksi TNI ada parameternya.

“Ya mungkin karena ada parameter juga ya, saya nggak tahu. Tapi akan cek. Tentu saja kan ada proses seleksi (masuk TNI),” ujar Pratikno di Kemensetneg, Jakarta, Selasa (6/8/2024).

Mensesneg PratiknoMensesneg Pratikno (Foto: Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Joni Viral Lagi

Sebelumnya diberitakan Joni mengungkap janji yang pernah diucapkan Presiden Jokowi pada 2018. Satu janji yang diungkit Joni ialah saat Jokowi menanyakan cita-citanya.

“Yang ketiga Bapak Presiden tanya lagi ‘cita-cita kamu apa?’. Langsung saya menjawab ‘cita-cita saya ingin menjadi anggota Tentara Nasional Indonesia’,” kata Joni dalam video beredar.

“Langsung dijawab Bapak Presiden ‘sudah langsung daftar saja kamu ke pak panglima, langsung diterima’. Dari situ langsung saya juga bertemu Bapak Panglima TNI dan diprioritaskan untuk masuk tentara,” tambahnya.

Joni mengaku tahun ini mengikuti tes untuk masuk TNI, namun gagal. Dia berharap bantuan dari Presiden hingga Panglima TNI agar dirinya diterima masuk tes TNI.

“Pada saat tahun 2024 saya mengikuti tes tapi gagal. Saya mohon bantuan kepada Bapak Presiden, Bapak Panglima dan juga jajarannya. Mohon bantuan meluluskan saya menjadi anggota TNI. Sekian dan terima kasih,” harap Joni.

Kodam Udayana Beri Kesempatan

Kepala Penerangan Kodam IX/Udayana Kolonel Inf Agung Udayana mengatakan Joni diberi kesempatan kedua. Pihaknya akan menggali potensi Joni di bidang lain.

“Joni diberikan kesempatan untuk melanjutkan serangkaian tes yang berlangsung di Kota Kupang, wilayah Korem 161/WS,” kata Kolonel Inf Agung dalam keterangannya, dilansir detikBali, Selasa (6/8).

Agung mengatakan proses seleksi dari Kodam IX/Udayana sudah dimulai hari ini. Pendaftaran anggota TNI mensyaratkan tinggi badan minimal 163 sentimeter (cm). Namun daerah tertinggal seperti di NTT punya ketentuan khusus tinggi badan minimal 160 cm.

“Yang bersangkutan tingginya hanya 155,8 cm. Namun ini masih tahap administrasi,” kata Agung.

Selain tinggi badan, ada serangkaian tes yang wajib dijalani semua calon tentara, termasuk Joni. Tesnya meliputi kesehatan, postur, jasmani, akademik, dan psikotes.

Piagam Penghargaan dari Panglima TNI dan Mendikbud berkat aksi heroiknya saat upacara peringatan HUT RI ke-73 juga akan dipertimbangkan. Kemudian, hasil serangkaian tes akan dilaporkan ke Mabes TNI AD (Mabesad).

“Nah kalau memang ada poin-poin potensi yang bersangkutan sebagai keunggulan khusus yang bisa menutup kekurangan tadi, ya kami laporkan ke Mabesad,” jelasnya. (isa/jbr/detik).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tentang Kami | Pedoman Media Ciber | Disclaimer