Puncak Jaya – Polisi mengakui mundur saat massa membakar enam mobil TNI-Polri dan merusak satu unit kendaraan lainnya di Puncak Jaya, Papua Tengah. Polisi menyebut langkah itu dilakukan demi menghindari jatuhnya korban jiwa baik masyarakat maupun aparat.
“Kita daripada timbul korban masyarakat maupun aparat keamanan, kami aparat keamanan mundur sekalian mengamankan objek vital, terutama rumah sakit,” ujar Kapolres Puncak Jaya AKBP Kuswara kepada detikcom, Kamis (18/7/2024).
Kuswara mengatakan pihaknya memahami kondisi massa yang gampang tersulut emosi. Dia menyinggung massa memprotes penembakan tiga anggota Operasi Papua Merdeka (OPM) yang menurut mereka merupakan warga sipil.
“Ini kan psikologis massa. Aparat keamanan pastinya ada, kami ada di situ dengan TNI lagi penyelesaian perkara. Kendaraan kan berjejer di depan. Pada saat mereka tidak puas, masyarakat ini yang menyerang aparat keamanan,” kata Kuswara.
“Kalau saat itu kami mempertahankan kendaraan, akan terjadi korban kembali, kan masalah jadi panjang. Masalahnya di sini masyarakat tidak sama dengan masyarakat kita yang ada di Jawa, Sumatera,” sambungnya.
Berawal dari 3 Anggota OPM Ditembak Mati
Kuswara juga membenarkan massa awalnya memprotes penembakan tiga anggota OPM di Kampung Karubate, Distrik Muara, Puncak Jaya, Selasa (16/7). Massa lalu mendatangi tempat jenazah ketiga anggota OPM di RSUD Mulia, Distrik Mulia, Rabu (17/7).
“Pembakaran itu ada protes, itu kan karena ada protes dari warga,” ujar AKBP Kuswara.
Menurut Kuswara, pihak TNI sendiri telah memberikan penjelasan dalam proses mediasi. Namun belakangan warga terprovokasi hingga melakukan pembakaran.
“Penyelesaian perkara sudah dijelaskan sama Pak Dandim sama Pak Danyon, karena mereka tidak puas sehingga mereka tersulut emosi sehingga terjadilah pembakaran kendaraan tersebut,” katanya.
Sementara itu, pihak TNI sebelumnya menjelaskan dua dari tujuh mobil yang dibakar dan dirusak itu merupakan mobil dinas milik Dandim, mobil dinas Wakapolres Puncak Jaya.
“Pemicunya saat dilaksanakan mediasi di RSUD Mulia oleh Forkopimda Puncak Jaya dengan pihak keluarga dan warga, terdapat aksi provokasi oleh sekelompok orang. Sehingga massa yang berkumpul ikut terprovokasi berbuat anarkis,” ujar Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan kepada detikcom, Rabu (17/7) malam. (hmw/asm/detik).