Paniai – Anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM), Anan Nawipa (33) tega membunuh Danramil 1703-4/Aradide Lettu (Anm) Oktovianus Sogalrey (OS) yang ternyata teman dekatnya sendiri di Kabupaten Paniai, Papua Tengah. Anan Nawipa bersama pelaku lain yang masih buron menembak korban karena kebenciannya terhadap aparat TNI dan Polri.
Diketahui, Oktovianus Sogalrey gugur ditembak OPM di daerah Pasir Putih, Distrik Aradide pada Kamis (11/4). Sebulan pascapenyerangan, Anan Nawipa ditangkap usai membawa kabur handphone milik korban di Paniai, Sabtu (11/5) sekitar pukul 10.40 WIT.
“Anan Nawipa mengakui kelompoknya lah yang melakukan pembunuhan terhadap Danramil 1703-4/Aradide karena mereka sangat membenci anggota TNI-Polri,” ungkap Kepala Operasi Damai Cartenz 2024 Kombes Faizal Ramadhani dalam keterangannya, Minggu (12/5/2024).
Faizal mengatakan, pengakuan pelaku itu terungkap usai Anan Nawipa menjalani pemeriksaan di Posko Timika, Minggu (12/5). Faizal tidak menjelaskan maksud kebencian pelaku terhadap korban sehingga melakukan penyerangan.
Namun Faizal mengungkapkan jika penyerangan tersebut melibatkan enam pelaku lain yang masih dalam pengejaran aparat. Sementara Anan Nawipa sendiri disebut bergabung menjadi OPM setahun terakhir.
“Anan Nawipa merupakan anggota OPM pimpinan Osea Satu Boma dan sudah bergabung selama satu tahun yang bermarkas di Markas Kebo,” bebernya.
Adapun enam pelaku lain yang terlibat, yakni Osea Satu Boma, Jemi alias Yegetaka Degei, Yakob Bonai alias Bonai Bon, Yakobus Nawipa, Kleibou Nawipa, dan UKM. Faizal mengatakan masih mendalami peran para pelaku.
“Untuk perannya masih akan didalami oleh penyidik Satgas Gakkum Operasi Damai Cartenz di Timika,” tutur Faizal.
Faizal menyebut, Anan Nawipa sudah lama menjadi buronan Polres Nabire. Pelaku memiliki sejumlah catatan kriminal, salah satunya terlibat dalam pencurian kendaraan bermotor (curanmor).
“Curanmor sejumlah 12 sepeda motor dan penjambretan sejumlah 2 kasus. Atas aksinya Anan Nawipa pernah ditangkap oleh Polres Nabire namun dia berhasil melarikan diri,” bebernya.
Sementara itu, Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2024, AKBP Bayu Suseno menyayangkan perbuatan pelaku. Pasalnya, korban dan pelaku ternyata saling kenal.
“Ya, sangat disayangkan padahal Almarhum sangat dekat dengan pelaku selama ini,” ucap Bayu.
Bayu tidak menjelaskan sejak kapan perkenalan Anan Nawipa dan Oktivianus Oktovianus Sogalrey. Namun korban kerap memberikan sembako untuk keluarga pelaku.
“Anan Nawipa mengenal dengan baik korban Lettu (Anm) Oktovianus Sogalrey, karena dia sering dikasih sembako oleh korban untuk keluarganya yang tinggal di Kampung Ekadide,” imbuhnya.
Bayu lantas menyinggung jika kelompok pelaku sempat menuding korban membagikan racun terhadap warga. Bayu membantah tuduhan itu sebagai informasi tidak benar alias hoax.
“Pelaku juga mengklarifikasi bahwa statement yang pernah diucapkan oleh kelompoknya, Kodap XIII Kegepa Nipouda bahwa semasa hidup Almarhum pernah membagi-bagikan racun kepada masyarakat adalah tidak benar,” tutur Bayu.
Bayu menambahkan kasus ini dalam penyidikan lebih lanjut. Pihaknya juga masih mengejar enam pelaku lain yang ditetapkan dalam daftar pencarian orang (DPO).
“Enam orang masih DPO,” imbuh Bayu.
Kronologi Danramil Aradide Ditembak
Sebagai informasi, Lettu (Anm) Oktovianus Sogalrey mulanya mengendarai motor keluar dari Makoramil 1703-4/Aradide pada Rabu (10/4). Dalam perjalanan menuju Kampung Pasir Putih, Danramil 1703-4/Aradide tiba-tiba ditembak OPM.
Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan tidak kunjung kembali ke markas hingga Kamis (11/4) pagi. Pihaknya kemudian melakukan pencarian dan menemukan Letda Oktavianus telah meninggal dunia.
“Dilakukan pencarian dan akhirnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia karena diserang dan ditembak oleh OPM,” ungkap Candra saat dikonfirmasi, Jumat (12/4).
Candra menuturkan, motor korban usai penyerangan tersebut hilang. Dia menduga motor korban dibawa kabur OPM.
“Masih dalam proses pencarian, diduga dicuri dan dibawa oleh OPM,” tuturnya.
Oktovianus telah dimakamkan melalui upacara militer Taman Makam Pahlawan (TMP) Kabupaten Nabire pada Minggu (14/4). Proses pemakaman dipimpin Danrem 173/PVB Brigjen TNI Franz Yohanes Purba. (sar/hsr/detik).