Sinjai – Siswi Madrasah Ibtidaiyah (MI) Maddakko bernama Nuraeni (9) di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan (Sulsel) menggendong adiknya yang masih balita, Akbar (2) ke sekolah. Nuraeni dikenal sebagai sosok dewasa sejak menggantikan peran ibunya yang meninggal.
“Dewasa memang ini anak (Nuraeni). Dia tidak pernah marahi adiknya, bahkan dia sabar kalau rewel ki adiknya,” kata Kepala Desa (Kades) Barania Firman M kepada wartawan, Jumat (22/3/2024).
Firman menyebut Nuraeni membawa adiknya ikut ke sekolah sejak enam bulan. Nuraeni membawa adiknya setiap hari mendampinginya belajar dan bermain.
“Sejak meninggal ibunya dia bawa adiknya ke sekolah. Sudah 6 bulan dia bawa itu adiknya ke sekolah, karena 6 bulan yang lalu mamanya meninggal,” ujarnya.
Nuraeni bermukim di Dusun Kaddorobukua, Desa Barania, Kecamatan Sinjai Barat. Nuraeni tinggal bersama ayahnya yang bekerja sebagai petani.
“Waktu adiknya (Akbar) masih bayi, si kakak (Nuraeni) yang asuh karena saat itu mamanya sakit-sakitan. Hingga ibunya meninggal adiknya itu sangat akrab sama kakaknya,” kata Firman.
Menurut Firman, siswi tersebut masih memiliki kerabat dekat di sekitar tempat tinggalnya. Namun balita tersebut ogah lepas dan ditinggalkan oleh Nuraeni.
“Ada ji neneknya, saudara bapaknya juga ada. Cuman memang ini anak tidak mau dijaga oleh orang lain, harus pi kakaknya,” imbuhnya.
Di satu sisi, Nuraeni juga khawatir jika ingin menitip adiknya ke orang lain. Atas hal itu, Nuraeni terpaksa membawa serta adiknya mengikuti kesehariannya bahkan ketika bersekolah.
“Kakaknya juga tidak mau sembarang na titip adeknya. Makanya Nuraeni selalu bawa adiknya ke sekolah,” sambung Firman.
Sementara itu, Kepala MI Maddakko Maemunah menuturkan, Nuraeni sudah duduk di bangku kelas 3 MI Maddakko. Pihak sekolah mengapresiasi perjuangan Nuraeni merawat adiknya.
“Dia bawa adiknya ke sekolah sejak 6 bulan lalu. Akbar itu adiknya yang umurnya 3 tahun saat masuk bulan April nanti,” ucap Maemunah.
Maemunah menambahkan, aktivitas belajar mengajar tidak terganggu dengan kehadiran adik Nuraeni di kelas. Adik Nuraeni bahkan kerap tertidur di pangkuan kakaknya.
“Adiknya itu tidak ribut di kelas, tidak dia ganggu juga kakaknya di kelas saat proses belajar mengajar. Kalau adiknya mau tidur hanya digendong di tempat duduknya sambil terima pelajaran,” jelasnya.
Dalam video viral di media sosial, tampak Nuraeni mengenakan pakaian olahraga sementara menggendong adiknya yang sedang tidur. Saat itu Nuraeni sementara mengerjakan tugas di dalam kelas.
Saat adiknya terbangun, dia hanya duduk di belakang kakaknya yang sementara belajar. Sesekali dia juga ikut belajar bersama kakaknya.
Siswi MI Maddakko Gendong Adik di Kelas Jadi Anak Angkat Pj Bupati Sinjai
Pj Bupati Sinjai, Sulawesi Selatan (Sulsel), TR Fahsul Falah mengaku prihatin dengan siswi Madrasah Ibtidaiyah (MI) Maddakko bernama Nuraeni (9) yang menggendong adiknya yang masih balita, Akbar (2) ke sekolah. Fahsul Falah pun menjadikan Nuraeni sebagai anak angkatnya.
“Saya kasihan lihat anak itu yang dipaksa dewasa oleh keadaan. Makanya saya jadikan anak angkat,” ujar Pj Bupati Sinjai TR Fahsul Falah kepada wartawan, Jumat (22/3/2024).
Fahsul Falah akan menjamin segala kebutuhan Nuraeni dan adiknya. Bahkan akan menanggung biaya pendidikan sekolahnya.
“Iya (kami tanggung). Kan sudah diangkat jadi anak,” beber Fahsul Falah.
Pihak Pemkab Sinjai juga sudah menemui langsung Nuraeni di Dusun Kaddorobukua, Desa Barania, Kecamatan Sinjai Barat, Kamis (21/3). Kepala Disdik Sinjai Irwan Suaib datang mewakili Fahsul Falah untuk menyerahkan bantuan sembako dan uang tunai atau santunan kepada keluarga Nuraeni.
“Jadi ini bentuk kepedulian Pemkab Sinjai, khususnya pak Pj Bupati kepada ananda Nuraeni dan Akbar karena pak Bupati masih berada di luar daerah sehingga mengamanahkan kepada saya. Harapannya agar Akbar bisa masuk kelompok bermain sehingga Nuraeni dapat fokus untuk belajar di sekolah tidak lagi menggendong ananda Akbar ke sekolah,” ucap Irwan.
Irwan juga akan mengedukasi Nuraeni beserta adiknya, Akbar. Edukasi ini sudah dikoordinasikan dengan pemerintah Desa Barania, keluarga Nuraeni dan tenaga pendidik Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
“Perlu diedukasi karena keduanya tidak mau dipisahkan, dan perlahan Nuraeni yang ikut ke sekolah PAUD menemani Akbar, lambat laun kalau sudah dapat teman dan nyaman untuk berinteraksi serta bermain, yakin dan pasti Akbar sudah mau ditinggalkan oleh kakaknya. Makanya kami tadi minta terus dilakukan edukasi,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Nuraeni menggendong adiknya yang masih balita, Akbar ke sekolah setiap hari. Bocah perempuan itu menggantikan peran ibunya yang meninggal dunia untuk merawat adiknya.
“Dia bawa adiknya ke sekolah sejak 6 bulan lalu. Akbar itu adiknya yang umurnya 3 tahun saat masuk bulan April nanti,” ucap Kepala MI Maddakko Maemunah kepada wartawan, Jumat (22/3).
Maemunah menambahkan, aktivitas belajar mengajar tidak terganggu dengan kehadiran adik Nuraeni di kelas. Adik Nuraeni bahkan kerap tertidur di pangkuan kakaknya.
“Adiknya itu tidak ribut di kelas, tidak dia ganggu juga kakaknya di kelas saat proses belajar mengajar. Kalau adiknya mau tidur hanya digendong di tempat duduknya sambil terima pelajaran,” pungkasnya. (sar/ata/hmw/detikSulsel)