Kutai Barat – Bupati Kutai Barat (Kubar), Kalimantan Timur (Kaltim), FX Yapan, meminta maaf atas penganiayaan yang dilakukan ajudannya, Daniel, kepada sopir truk CPO sawit bernama Andri Rahman. Yapan mengatakan Daniel terbawa emosi setelah korban tidak memberi jalan rombongannya agar lewat lebih dulu.
“Dia ini (korban) tidak mau kasih jalan. Wah malah dia (korban) ngomong juga di situ, akhirnya emosilah si Daniel ini dan terjadilah sesuatu yang tidak kita inginkan. Jadi melalui pertemuan hari ini, pertama saya atas nama pribadi bersama keluarga, atas nama pemerintah, dan juga atas nama ajudan saya, minta maaf,” ujar Yapan saat konferensi pers, dilansir detikSulsel, Kamis (21/12/2023).
Yapan menjelaskan, penganiayaan itu terjadi karena korban yang tidak mau mengalah. Padahal ajudannya saat itu sudah memberikan isyarat dengan melambaikan tangan dan membunyikan klakson.
Kasus Berakhir Damai
Kasus penganiayaan brutal tersebut berakhir damai. Diketahui bahwa permohonan damai datang dari pihak korban. Yapan juga menyebutkan pihaknya bersedia membiayai pengobatan korban.
“Tadi malam sudah berkomunikasi dengan koordinator CPO juga, bilang mereka (pihak korban) minta berdamailah nggak usah ke mana-mana, ya kalau kami ini menunggu saja kalau kalian ada kesadaran begitu ya siap saja (berdamai) dan kami jelas saja mau,” kata Yapan.
Meski telah berdamai, Yapan tampak tetap mempermasalahkan apa yang dilakukan korban. Ia mengatakan aksi Andri dan kawan-kawannya yang konvoi di jalan sembari membawa truk CPO ini bisa membawa dampak buruk bagi pengguna jalan lain. (jbr/whn/detik)