Jakarta – Viral di media sosial video seorang guru muda ASN di Pangandaran yang curhat mengaku kena pungutan liar (pungli) saat Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS). Diketahui guru muda tersebut kini telah mengundurkan diri.
Berikut sederet hal yang diketahui sejauh ini terkait viralnya guru muda di Pangandaran yang mundur dari ASN usai mengaku kena pungli:
1. Viral Curhat Guru Muda ASN di Pangandaran
Video curhatan guru muda di Pangandaran yang mengaku kena pungli saat Latsar CPNS viral di media sosial. Dilansir detikJabar, guru muda ASN di Pangandaran bernama Husein itu menyebut kejadian itu terjadi pada Oktober 2021.
Saat itu, Husein yang lolos seleksi CPNS 2019 harus mengikuti Latsar selama dua minggu pada Oktober 2021. Sebelum mengikuti Latsar, Husein diberi kabar untuk membayar uang dengan rincian Rp 270 ribu untuk ongkos transportasi.
“Itu mulainya dari Latsar CPNS. Awalnya bilangnya bawa badan aja semua biaya ditanggung negara katanya. Tiba-tiba seminggu sebelumnya ada chat untuk diharuskan membayar transport sebesar Rp 270 ribu ya dari panitia itu bulan Oktober 2021,” kata Husein saat ditemui di kediamannya di Kelurahan Garuda, Kecamatan Andir, Kota Bandung, Selasa (9/5/2023).
Karena hal itulah, Husein kemudian membuat video untuk berbicara kepada publik dan viral di media sosial. Husen mengatakan video itu dibuat lantaran pengunduran dirinya sebagai ASN tidak kunjung ditindaklanjuti. Diketahui, Husein sebelumnya mengajar di SMPN 2 Pangandaran.
2. Sosok Husein Guru Muda ASN Pangandaran
Sosok guru muda ASN di Pangandaran yang curhatannya viral soal kena pungli hingga mengundurkan diri itu diketahui bernama lengkap Husein Ali Rafsanjani (27). Dia merupakan warga Kelurahan Garuda, Kecamatan Andir, Kota Bandung.
Sebagai guru ASN, Husein diketahui sudah berdinas sejak tahun 2020 lalu. Dia pernah mengajar di SMP Negeri 2 Pangandaran. Sosoknya viral usai video yang diunggah melalui akun Tiktoknya (@husein_ar).
3. Husein Juga Mengaku Mendapat Intimidasi
Selain soal biaya transportasi, Husein mengaku mendapat intimidasi dari beberapa orang pada November 2021. Dia mengaku saat itu disidang di hadapan 12 orang dan dicecar pertanyaan. Sebab sebelumnya Husein membuat laporan di website lapor.go.id untuk menanyakan perihal biaya Rp 270 ribu tersebut.
“Gara-garanya saya menanyakan di lapor.go.id kenapa ada pungutan sebesar Rp 270 ribu plus Rp 310 ribu saat Lastar. Saya harapnya nanya di lapor.go.id ya dijawab nya juga di situ jangan dicari. Saat laporan anonim,” jelasnya.
“Saya gak bisa sebut nama kala itu disidang di kantor BKPSDM. Bentuknya ya saya lagi menerangkan ada celetukan jangan sok jago, ikuti saja jangan banyak nanya, katanya kalau melapor gitu bisa dianggap menjelekkan nama instansi padahal niat saya hanya nanya aja tinggal jawab aja padahal,” lanjutnya.
4. Husein Memutuskan Mundur Jadi Guru ASN
Karena sudah merasa tidak nyaman, Husein memutuskan untuk berhenti mengajar di SMPN 2 Pangandaran pada Maret 2022. Sejak saat itu, Husein memilih kembali ke Kota Bandung sembari menunggu surat pengunduran dirinya keluar.
“Berhenti mengajar Maret 2022. Sekarang harapannya supaya surat pengunduran dirinya keluar karena mau cari kerja susah, namanya masih tercatat di sana,” katanya.
5. Respon BKPSDN Pangandaran soal Pungutan Liar
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Pangandaran Dani Hamdani membantah adanya pungli sebagaimana yang diungkap Husein. Karena uang transport itu merupakan inisiatif dari peserta Latsar.
“Jadi bukan pungli sebetulnya. Anggaran kita saat itu untuk COVID-19, tahu-tahu ada klasikal itu seminggu sebelumnya. Ahkirnya mereka semua para peserta runding, bahwa itu ditanggung oleh masing-masing, transport dan yang lainnya. Namun mereka peserta Latsar tidak melibatkan BKPSDM,” ucapnya, dilansir detikJabar, Rabu (10/5/2023).
Dia mengatakan anggota Latsar saat itu berjumlah 500-an ASN yang berasal dari dua angkatan. Kendati demikian, kata Dani, soal bayaran transport Latsar ke Bandung sudah disepakati seluruh anggota Latsar.
Dia mengatakan BKSDM sudah menjelaskan secara daring bahwa Pemda tidak ada anggaran untuk transport. Dani mengatakan Pemda hanya menanggung biaya PNBP ke Pusdikmin sebesar Rp 5 juta per orang.
Menurutnya jadi hanya biaya transport saja yang tidak ditanggung. “Biasanya memang ada, namun karena saat itu tidak ada anggaran karena anggaran untuk penanganan COVID-19,” katanya.
6. Ridwan Kamil Bertemu Husein Janji Carikan Solusi
Sementara Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil telah bertemu dengan Husein di Gedung Sate, Bandung pada Rabu (10/5/2023) kemarin. Usai bertemu langsung dengan Husein, Ridwan Kamil berjanji bakal mencari solusi agar persoalan tersebut selesai dengan adil. Dia juga menginginkan agar Husein tidak jadi mengundurkan diri sebagai ASN.
“Sedang kita cari solusi dan keadilan, kita berikan juga opsi yang penting karena beliau sudah PNS. Jadi PNS susah ya mengalahkan puluhan ribu, kita cari solusi yang paling pas, mudah-mudahan baik untuk Pangandaran dan Kang Husein, mudah-mudahan ada solusi yang baik,” jelasnya, Kamis (11/5/2023).
Ridwan Kamil menuturkan, sebelum menemui Husein dirinya sudah lebih dulu meminta keterangan dari Pemkab Pangandaran soal kasus tersebut. Setelah itu, Pemprov Jabar, kata dia, bakal mendampingi Husein dan Pemkab Pangandaran untuk mencari solusi dari permasalahan yang terjadi.
Selain itu, Ridwan Kamil juga berkeinginan untuk memindah tugaskan Husein jadi guru di tingkat SMA. “Termasuk opsi solusi untuk pindah mengajar di SMA yang menjadi kewenangan Gubernur,” ujarnya.
7. Husein Bertemu Bupati Pangandaran Hari Ini
Dilansir detikJabar, Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata secara terbuka bakalan mengundang guru muda ASN bernama Husein Ali Rafsanjani ke Pendopo Bupati Pangandaran pada hari ini, Kamis (11/5/2023).
“Nanti ngomong dulu dari hati ke hati, mungkin diajak ngobrol dulu. Apa dulu persoalannya, saya ingin masalah ini selesai, bener gak ada pungli. Nanti stakeholder dipanggil semua,” ucapnya, Kamis (11/5/2023).
Jeje menjelaskan kasus ini bakal menjadi atensi dan bahan evaluasi untuk kinerja para ASN di Pangandaran. “Kejadian ini menjadi masukan yang berharga bagi kami pihak pemda,” katanya.
Menurutnya, salah satu solusi yang akan ditempuh yaitu mengajak guru muda ASN Pangandaran Husein kembali mengajar. (wia/dhn.detik)