Jakarta – Ribuan mahasiswa dari sejumlah universitas menggelar aksi demonstrasi di depan gedung DPR, Senin, 20 Maret 2023. Mereka menyuarakan penolakan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Cipta Kerja dan penundaan Pemilu 2024.
Dalam aksinya, sebagian mahasiswa membawa baliho. Salah satunya baliho besar ditempel di pagar DPR dengan gambar Joko Widodo sedang menutup wajahnya dan tulisan ‘TOLAK PERPPU CIPTA KERJA dan TOLAK PENUNDAAN PEMILU 2024’.
Ketua Dewan Mahasiswa UIN Jakarta, Muhammad Abid Al Akbar, menyampaikan keberadaan UU Omnibus Law Cipta Kerja merugikan. Kata dia, bukan tidak hanya kaum buruh tapi juga mahasiswa yang nantinya juga akan menjadi pekerja akan dirugikan oleh UU tersebut.
“Semua rakyat dirugikan oleh UU Ciptaker ini. Subtansi dari UU Ciptaker ini hanya menguntungkan oligarki,” kata Abid, Selasa, 20 Maret 2023.
Sementara, Ketua BEM UI Melki Sedek Huang, menyampaikan ketidakpercayaannya kepada Pemerintah, Legislatif dan Yudikatif karena kebijakan. Selain itu, produk hukum dan keputusan yang dinilainya merugikan rakyat.
“Jadi, yang bisa kita percaya adalah suara lantang untuk terus melawan. Dan, tangan kiri yang dikepal untuk melawan,” ujar Melki dalam orasinya.
Melki juga menyinggung agar dalam negara hukum, janganlah memakai hukum untuk melanggengkan kekuasaan. Pun, jangan memakai kekuasaan untuk mengubah hukum seenaknya.
Pun, dari pimpinan mahasiswa yang hadir sepakat mengancam akan menggelar skala besar. Aksi akan terus dilakukan untuk mendesak dicabutnya UU Cipta Kerja dan menolak penundaan Pemilu.
Akan Menggelar Aksi Yang Lebih Besar
Salah satu perwakilan mahasiswa dari UPN Veteran Jakarta, Fadli, menuturkan pihaknya akan membubarkan diri hari ini. Namun, dia menyebut akan membawa massa lebih besar jika DPR RI tetap mengesahkan Perppu Ciptaker besok.
“Hari ini kita mahasiswa dari berbagai daerah berhasil melakukan aksi dengan massa cukup besar dan memberikan tekanan cukup baik tetapi, besok adalah pengesahan dari Perppu Cipta Kerja itu sendiri,” kata Fadli.
“Apabila besok disahkan. Kami menyepakati akan mengadakan konsolidasi lagi dan membangun simpul-simpul kita di daerah. Memanggil simpul di daerah untuk konsolidasi dan menggelar aksi yang lebih besar daripada ini,” lanjutnya.
Menurutnya, mahasiswa akan menggelar aksi lebih besar dengan mengundang mahasiswa di seluruh Indonesia.
“Ditunggu beritanya dan kami mengundang seluruh mahasiswa di seluruh Indonesia untuk datang ke konsolidasi kita. Kalau memang ternyata disahkan kita akan membangun konsolidasi yang lebih besar,” ucapnya. (berbagai sumber)