Jakarta – Vape atau rokok elektrik disebut-sebut sebagai alternatif pengganti rokok konvensional. Tak hanya itu, vape juga dianggap tidak lebih berbahaya jika dibandingkan dengan rokok.
Namun, nyatanya rokok elektrik mengandung liquid itu sama berbahayanya dengan rokok. Bahkan, efeknya bisa jauh lebih berbahaya dan mengancam kesehatan paru-paru penggunanya.
Dikutip dari berbagai sumber, berikut kasus-kasus dampak dari vape yang bisa membahayakan kesehatan paru-paru:
1. Ngevape Bertahun-tahun hingga Paru-paru Menyusut
Heboh seorang wanita yang menceritakan kisah salah satu keluarganya mengalami kerusakan paru-paru akibat vape. Wanita bernama Chris Chee membagikan cerita itu melalui akun Facebook pada Juni 2022 dan kembali viral belakangan ini.
Chris mengungkapkan, saat itu kondisi dari keluarganya ini masih bisa diselamatkan. Diketahui, area paru-paru keluarganya itu rusak dan harus diangkat melalui operasi.
“Paru-paru kanannya lebih kecil dari yang kiri sekarang,” kata Chris yang dikutip dari World of Buzz.
“Anggota keluarga saya memiliki pola pikir yang sama, sampai dia melihat pamannya mengidap akibat vaping, dan akhirnya memutuskan untuk melakukan pemeriksaan,” jelasnya.
Prosedur itu pun membuahkan hasil dan membuat pria, keluarganya Chris itu berangsur pulih. Chris mengatakan ia diizinkan untuk menulis postingan tentang kondisi anggota keluarganya itu agar bisa mengingatkan bahaya vape kepada orang lain.
2. Kebiasaan Ngerokok dan Vape Bikin Paru-paru Bocor
Seorang pria di Malaysia bernama Mohamad Faris Ifwat mengaku mengalami paru-paru bocor atau disebut spontaneous pneumothorax. Kondisi ini terjadi secara tiba-tiba yang menyebabkan paru-parunya tidak bisa berkembang dengan normal.
Diketahui, kondisi ini terjadi karena kebiasaan merokok dan vape dalam waktu yang lama. Akibatnya, Faris harus dirawat di Rumah Sakit Teluk Intan selama hampir seminggu karena sesak napas yang dialaminya.
“Alhamdulillah, aku keluar dari rumah sakit setelah dirawat di bangsal selama hampir seminggu karena sesak napas akibat masalah paru-paru, yang disebabkan oleh vaping dan merokok,” tutur Faris yang dikutip dari laman Mstar, Senin (1/8/2022).
“Kondisi ini membuat paru-paru kananku tertekan oleh udara yang terperangkap dan kemudian menjadi mengkerut,” sambungnya.
Di rumah sakit, dokter harus mengeluarkan udara dengan memasukkan selang melalui dada kanan Faris, yang membutuhkan waktu selama 72 jam. Jika prosedur itu tidak segera dilakukan, bisa menyebabkan kegagalan paru-paru.
3. Popcorn Lung gegara Vape
Seorang remaja 17 tahun di Kanada mengalami kerusakan paru parah akibat popcorn lung yang dipicu kebiasaan ngevape. Dia mengalami bronkiolitis, cedera paru-paru yang serius yang tidak bisa disembuhkan dan diduga disebabkan paparan bahan kimia dari liquid vape.
Dalam laporan di jurnal Canadian Medical Association Journal (CMAJ) disebutkan, remaja itu mengonsumsi vape setiap hari selama lima bulan sebelum mengeluhkan gejala sesak napas. Dia juga mengalami batuk persisten dan demam.
Awalnya dokter menduga ia mengalami pneumonia, tapi kesulitan bernapasnya semakin memburuk dari hari ke hari membuatnya kelelahan dan mual. Lima hari kemudian, gejalanya memburuk dan harus masuk ruang ICU serta dipasangi ECMO.
“Saya khawatir paru-parunya mungkin tidak akan pernah cukup pulih untuk mengeluarkannya dari mesin,” kata Dr. Karen Bosma, seorang dokter perawatan intensif London Health dan penulis studi.
Khawatir dia membutuhkan transplantasi paru-paru, tim dokter memindahkan remaja itu ke pusat transplantasi regional di Toronto. Karena pengujian mengesampingkan infeksi, dokter memutuskan untuk mencoba steroid dosis tinggi, yang bisa membantu mengurangi peradangan. (sao/kna)
Sumber: Detikcom