Sebuah patung macan putih di Desa Balongjeruk, Kecamatan Kunjang, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, viral. (Andhika Dwi/detikcom)

Jakarta – Patung macan putih yang berada di Desa Balongjeruk, Kecamatan Kunjang, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, mendadak viral di media sosial. Ihwalnya, bentuk patung itu disebut lebih mirip kuda nil hingga zebra.

Dilansir detikJatim, patung itu berada di Desa Balongjeruk, Kecamatan Kunjang, Kabupaten Kediri. Ternyata, banyak warga sengaja datang untuk melihat patung ini secara langsung.

Patung Macan Putih di Kediri yang viral memiliki bentuk unikPatung Macan Putih di Kediri yang viral memiliki bentuk unik. (Foto: Andhika Dwi/detikcom)

Sejak viral, warga dari berbagai daerah bahkan dari luar kota seperti Surabaya berdatangan ke Desa Balongjeruk. Mereka sengaja datang untuk berfoto dan menyaksikan langsung patung macan putih tersebut.

Salah satu pengunjung bernama Feracrus mengaku rela menempuh perjalanan sekitar tiga setengah jam menggunakan motor demi melihat ikon desa yang ramai diperbincangkan di internet.

“Sengaja datang kepengen lihat patung macan putih viral,” kata Feracrus.

Sementara itu, Kepala Desa Balong Jeruk, Safi’i menjelaskan, patung macan putih tersebut dibangun sebagai ikon desa yang terinspirasi dari legenda lokal. Menurut cerita turun-temurun masyarakat setempat, macan putih dipercaya sebagai penjaga atau dan yang Desa Balongjeruk.

Meski bentuk patung menuai beragam komentar di media sosial, Safi’i mengaku tidak mempermasalahkannya. Ia justru mengapresiasi perhatian publik dan menjadikannya sebagai bahan evaluasi.

Patung Macan Putih Viral di Kediri Pakai Anggaran Siapa?

Kepala Desa Balongjeruk, Safi’i, menjelaskan patung macan putih itu dibangun pakai uang pribadinya.

“Patung ini murni menggunakan dana pribadi saya, bukan dari dana desa,” kata Safi’i dilansir detikJatim, Sabtu (27/12/2025).

Safi’i menambahkan pembangunan ikon desa tersebut telah melalui musyawarah desa yang melibatkan tokoh masyarakat dan pemuda. Dalam musyawarah itu, warga sepakat memilih macan putih sebagai ikon karena dinilai sesuai dengan sejarah dan legenda desa.

Meski menuai beragam komentar di media sosial, Safi’i mengaku tidak mempermasalahkannya. Ia justru mengapresiasi perhatian publik dan menjadikannya sebagai bahan evaluasi.

“Semua kritik dan saran kami terima. Insyaallah patung ini akan kami perbaiki agar lebih aman dan lebih baik ke depannya,” jelas Safi’i.

Diketahui patung macan putih itu viral setelah warganet menilai tampilannya lucu dan tak biasa. Sejak patung ramai diperbincangkan, warga dari berbagai daerah, termasuk luar kota seperti Surabaya, berdatangan hanya untuk berfoto dan melihat langsung ikon desa tersebut. (fca/dhn/detik)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tentang Kami | Pedoman Media Ciber | Disclaimer