
Kediri – majalahbuser.com, Pemerintah Kabupaten Kediri berkomitmen mendukung program swasembada pangan nasional.
Hal tersebut disampaikan Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Dispertabun), Kabupaten Kediri Sukadi, S.E.,M.M., saat memimpin acara sosialisasi pemanfaatan lahan pekarangan untuk ketersediaan pangan keluarga di Pendopo Kecamatan Pagu, pada Jum’at, 10/10/2025.
Di hadapan puluhan anggota Kelompok Tani (POKTAN) Joyoboyo Kunir Jaya dan Kelompok Tani Subur Makmur Sukadi mengatakan, saat ini Pemerintah Kabupaten Kediri sedang giat mendukung program Presiden Prabowo dalam mewujudkan swasembada pangan 2027.
Menurut Sukadi, salah satu upaya dalam mendukung program ketahanan pangan nasional tersebut adalah dengan memanfaatkan lahan pekarangan untuk jenis tanaman seperti sayuran dan buah.
Menurutnya, hasil tanaman di pekarangan juga merupakan sumber pangan tambahan, pendapatan, dan ketahanan pangan keluarga.
“Selain menjadi nilai tambah pendapatan keluarga, pemanfaatan lahan pekarangan untuk tanaman seperti alpokat, mangga dan rambutan juga menambah keindahan rumah sekaligus sebagai paru-paru keluarga,” ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut, Sukadi juga membawa kabar baik bagi petani. Menurutnya, pemerintah akan menambahkan kuota pupuk bagi petani khususnya pupuk Zwavelzure Amoniak (ZA) yang selama ini tidak termasuk dalam RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok) di Kecamatan Pagu.
Sukadi juga mengatakan, subsidi BBM bagi petani untuk alat mesin pertanian seperti traktor, pompa air, dan mesin tanam untuk kegiatan budidaya dan panen, prosesnya akan dipercepat dan dipermudah, cukup dengan surat rekomendasi dari Kepala Desa dan dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) saja.
Di ujung acara, seorang peserta rapat yang setiap tahun menanam lombok (cabe) berkeluh, sebagai petani lombok sebenarnya ia sangat berharap ada subsidi pupuk ZA, karena menurutnya pupuk ZA sangat dibutuhkan untuk tanaman lombok, tetapi masalah tersebut tidak sempat ia sampaikan pada acara tersebut karena keterbatasan waktu (waktu memasuki shalat Jum’at).
Turut mendampingi Sukadi dalam acara ini, dua anggota DPRD Kabupaten Kediri, Sumaryo dari Partai Gerindra dan Suhairi Maghfur dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai nara sumber sekaligus menampung aspirasi petani dan memperjuangkan Pokok-Pokok Pikiran (Pokir) untuk masuk dalam program dan kegiatan yang akan dibiayai melalui APBD.
Pokir ini kemudian menjadi bahan untuk menyusun rancangan awal RKPD (Rencana Kerja Pemerintah Daerah) dan RAPBD (Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah), yang berfungsi sebagai pedoman arah prioritas pembangunan daerah. (adv/brs1).