Presiden Prabowo Subianto merespons soal kasus keracunan MBG setibanya di Lanud Halim Perdanakusumah pada Sabtu (27/9/2025). (Tangkapan Layar YouTube Sekretariat Presiden)

Jakarta – Presiden Prabowo Subianto meminta Badan Gizi Nasional (BGN) merekrut koki terlatih untuk mengolah menu Makan Bergizi Gratis (MBG) agar tak ada lagi keracunan MBG.

Hal ini disampaikan Presiden saat memanggil Kepala BGN, Dadan Hindayana, pada Sabtu (27/9/2025).

Dalam siaran pers BGN, Kepala Negara menekankan pentingnya peningkatan tata kelola di setiap unit Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sebagai pelaksana teknis pemberian MBG.

“Presiden menegaskan perlunya peningkatan tata kelola sekaligus memberikan arahan agar setiap SPPG memiliki koki terlatih dan dilengkapi alat rapid test untuk memeriksa kualitas makanan,” demikian bunyi siaran BGN.

Presiden turut menginstruksikan agar setiap SPPG dilengkapi dengan alat sterilisasi ompreng atau food tray, filter air, serta CCTV yang terhubung langsung ke pusat.

Prabowo berharap langkah-langkah tersebut dapat memperkuat kualitas layanan dan menjamin program pemenuhan gizi nasional berjalan lebih aman dan tepercaya.

Sementara itu, kepada Presiden, Dadan Hindayana melaporkan sejumlah kejadian luar biasa (KLB) yang terjadi sepanjang pelaksanaan program MBG.

Dadan menjelaskan, pada periode 6 Januari hingga 31 Juli 2025, telah terbentuk 2.391 unit Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dengan 24 kasus kejadian.

Sementara pada periode 1 Agustus hingga 27 September 2025, jumlah SPPG bertambah 7.244 unit, dengan 47 kasus kejadian.

“Data menunjukkan bahwa kasus banyak dialami oleh SPPG yang baru beroperasi karena SDM (sumber daya manusia) masih membutuhkan jam terbang,” kata Dadan.

Hingga saat ini, total SPPG yang telah beroperasi mencapai 9.615 unit dan telah melayani kurang lebih 31 juta penerima manfaat.

Dadan, yang merupakan ahli serangga dari IPB ini menambahkan faktor lain yang turut memicu insiden tersebut meliputi kualitas bahan baku, kondisi air, serta pelanggaran terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP).

Prabowo akui ada kekurangan di MBG

Sabtu (27/9/2025) saat Prabowo tiba di Tanah Air setelah merampungkan kunjungan kerja ke luar negeri, dia mengakui bahwa sebuah program sebesar MBG wajar menghadapi kendala di awal, tetapi menegaskan bahwa persoalan itu harus segera diselesaikan.

“Ini masalah (program) besar jadi pasti ada kekurangan di awal. Tapi, saya juga yakin bahwa kita akan selesaikan dengan baik ya,” kata Prabowo, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (27/9/2025).

Karena itu, ia berjanji akan segera menggelar rapat bersama Kepala BGN untuk mencari solusi.

“Saya baru dari luar negeri tujuh hari, saya monitor ada perkembangan itu. Habis ini, saya langsung akan panggil Kepala BGN dengan beberapa pejabat kita akan diskusikan ya,” ujar dia.

Presiden kembali mengingatkan tujuan utama program MBG, yakni memastikan anak-anak yang kerap kesulitan mendapatkan makanan bergizi bisa memperoleh asupan yang layak. (kompas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tentang Kami | Pedoman Media Ciber | Disclaimer