Wanita yang dikeroyok debt collector didampingi suaminya usai membuat laporan polisi di Polsek Bukitraya, Pekanbaru, Riau, Sabtu (19/4/2025) malam. (KOMPAS.COM/Dok. Polsek Bukitraya.)

Pekanbaru – Rombongan debt collector mengeroyok seorang wanita RP (31) di depan Polsek Bukitraya, Kota Pekanbaru, Riau.

Kapolsek Bukitraya, Kompol Syafnil, mengatakan, pelaku pengeroyokan berjumlah 11 orang, yang merupakan tim debt collector Fighter.

Empat orang di antaranya telah berhasil ditangkap dan dijebloskan ke penjara Polresta Pekanbaru.

Sementara itu, tujuh orang lainnya masih dicari.

“Empat sudah kami tangkap, sedangkan tujuh orang yang diduga ikut pengeroyokan masih DPO,” kata Syafnil kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Senin (21/4/2025).

Kronologi Kejadian

Syafnil menjelaskan, aksi pengeroyokan terhadap wanita ini terjadi pada Sabtu (19/4/2024), sekitar pukul 00.30 WIB.

Awalnya, rombongan debt collector bertemu dengan korban yang juga debt collector di salah satu hotel di Pekanbaru.

Mereka melakukan negosiasi terkait mobil dengan target yang sama untuk ditarik. Namun, dalam pertemuan itu tidak mencapai kesepakatan.

“Setelah pertemuan itu, mereka bubar,” kata Syafnil.

Rupanya, permasalahan belum selesai. Ketua debt collector Fighter, AI (46), menghubungi korban untuk bertemu di Jalan Parit Indah.

AI datang dengan anggota sekitar 20 orang, termasuk empat orang anggota polisi.

“Dalam rombongan debt collector itu ada empat orang anggota polisi,” ucap Syafnil.

Pelaku AI, kata Syafnil, memukul mobil korban hingga membuat korban ketakutan dan lari ke Polsek Bukitraya di Jalan Unggas, Kelurahan Simpang Tiga, Kecamatan Bukitraya, Pekanbaru.

Sesampainya di depan Polsek Bukitraya, rombongan debt collector melakukan pengeroyokan terhadap RP.

Mereka tetap nekat menganiaya seorang wanita, meski berada di depan kantor polisi. Korban dan mobilnya dipukul pelaku menggunakan batu dan kayu.

Melihat adanya pengeroyokan, anggota Polsek Bukitraya yang sedang piket langsung mencoba menolong. Namun, karena kalah jumlah, mereka tidak mampu mengatasi.

“Anggota piket ini sudah tua-tua dan sakit-sakitan, jadi mereka tak sanggup melerai,” kata Syafnil.

Namun, dia menyebut ada empat orang anggota polisi, bukan anggota Polsek Bukitraya, di lokasi pengeroyokan, tetapi tidak mau menolong. Mereka hanya merekam video, meski sudah diminta untuk melerai.

“Itulah yang saya sesalkan, kenapa empat polisi ini tak membantu. Cuma merekam video. Mereka anggota polisi dari satuan lain, bukan dari Polsek Bukitraya,” sebut Syafnil.

Melihat empat anggota polisi tak menolong, anggota polisi Bukitraya meminta bantuan kepada anggota lainnya. Namun, para pelaku melarikan diri.

“Empat anggota polisi (yang tak menolong) itu sudah saya laporkan ke Polresta Pekanbaru,” ucap Syafnil. (kompas).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tentang Kami | Pedoman Media Ciber | Disclaimer