Kolase: proyek aspal Jalan di Desa Ngablak Kecamatan Banyakan Kabupaten Kediri

Kediri – majalahbuser.com, Dana Bantuan Keuangan Khusus (BKK) dari Pemkab Kediri sebesar Rp. 150 Juta untuk Desa Ngablak, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri dialokasikan untuk aspalisasi  jalan sepanjang 400 Meter, lebar 3 Meter di Dusun Tegalrejo, Desa Ngablak, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri.

Akses jalan tersebut adalah jalan dusun yang menembus ke jalan tetangga desa, Desa Sendang, Kecamtan Banyakan dan merupakan lintasan untuk keperluan sarana transportasi masyarakat setempat.

Namun, terang Kepala Desa Ngablak Santoso, jalan tersebut sudah lama rusak, berlubang membutuhkan perbaikan. Maka dari itu dana tersebut sesuai kehendak masyarakat dan pengerjaannya dibantu oleh masyarakat setempat. Kini kondisinya bisa  digunakan, kembali normal, lancar dan tidak membahayakan warga setempat.

“Saya bersama masyarakat sangat berterima kasih kepada Bapak Bupati dan Pemerintah Daerah karena telah membantu perbaikan jalan yang memang sangat diharapkan sejak lama oleh warga Dusun Tegalrejo,” beber Pak Kades yang ditemui dikediamannya, hari Selasa 24/12.

Ia mengatakan pula, masih terdapat beberapa ruas jalan yang perlu perbaikan segera. Rusaknya parah. Jalan itu terletak didusun Jajar berbatasan dengan Desa Gondang Legi, wilayah Kabupaten Nganjuk, dan sangat padat Lalu Lalang kendaraan setiap harinya.

“Untuk itu, Kami telah melayangkan surat permohonan kepada Pemerintah Kabupaten Kediri pada anggaran Tahun 2025 agar mendapat bantuan lagi,” imbuhnya.

Terkait banjir yang belum lama terjadi di wilayah Kecamatan Banyakan yang juga melanda sebagian desa Ngablak, Kades Santoso menjelaskan, hal tersebut karena ada tanggul yang jebol sehingga menggenangi lahan pertanian, namun tidak sampai menggenangi pemukiman warga masyarakat.

“Kejadian itu sudah dilaporkan ke Pemerintah Daerah dan BPBD. Untuk sementara ini kita dan warga masyarakat gotong royong untuk memperbaiki tanggul yang jebol tersebut, sambil menunggu datangnya alat berat dari BPBD yang masih digunakan di wilayah Puncu,” terang Kades.

“Tanggul yang jebol itu dari perbatasan Nganjuk sehingga kita menerima imbasnya,” ujarnya.

Kejadian seperti ini sudah pernah terjadi Tahun 2020 yang lalu. Namun setelah ada Gronjongisasi di desa Maron sudah teratasi tidak terjadi banjir lagi. (unt/adv).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tentang Kami | Pedoman Media Ciber | Disclaimer