Surabaya – Sebanyak 71 warga di wilayah Kalilom Lor Indah Gang Seruni II, RT 12 RW 10 Kelurahan Tanah Kali Kedinding, Kecamatan Kenjeran Surabaya, mengalami keracunan massal, Sabtu (1/7/2023).
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Nanik Sukristina menjelaskan, puluhan warga mengalami keracunan setelah menyantap makanan olahan daging kurban pada pukul 19.00 WIB.
Seluruh korban dilarikan ke Puskemas Tanah Kali Kedinding. Sebanyak 22 pasien dengan gejala ringan dan dibolehkan pulang . Selanjutnya, 23 pasien berobat jalan dengan pemantauan Puskemas.
Lalu, 14 pasien dirawat inap di Puskesmas Tanah Kali Kedinding Surabaya. Kondisi seluruh pasien itu sudah stabil.
“Selain itu, 12 pasien lainnya dirujuk ke rumah sakit dan Puskesmas Ranap (rawat inap) terdekat di sekitar wilayah Puskesmas Tanah Kali Kedinding Surabaya,” kata Nanik di Surabaya, Sabtu (1/7/2023).
Di antaranya, tiga pasien dirawat di RS Unair, empat pasien dirawat di RSUD Dr. Soewandhie, dan satu pasien dirawat di RS Mitra Keluarga Kenjeran. Serta, tiga pasien di rawat di Puskesmas Bulak Banteng, dan satu orang pasien lainnya dirawat di Puskesmas Sidotopo Wetan.
Pada proses tindak lanjut penangannya, Nanik mengatakan, Puskesmas Tanah Kali Kedinding melakukan pemantauan intensif terhadap pasien yang masih dalam perawatan.
Baik di Puskesmas, rumah sakit, maupun rumah pasien. Serta melakukan observasi, apakah ada kasus lanjutan di wilayah tersebut untuk berkoordinasi dengan RT/RW dan kelurahan.
Puskesmas Tanah Kali Kedinding Surabaya juga telah mengirimkan sampel makanan yang dicurigai menyebabkan keracunan. Pengiriman itu untuk dilakukan pemeriksaan Laboratorium berkoordinasi dengan Dinkes Surabaya.
“Terdapat empat jenis sampel yang dikirim ke laboratorium, yakni sate, gule, krengsengan, dan air,” ujar Nanik.
Puskesmas Tanah Kali Kedinding juga membuka Posko penanganan lanjutan di wilayah tersebut untuk melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap warga setempat mulai Minggu (2/7/2023) besok.
Bahkan, warga setempat juga mendirikan posko di sekitar wilayah RT 12 pada salah satu rumah warga, yang mulai beroperasi pukul 09.00 WIB.
“Petugas Puskesmas akan terus menyisir kembali, apakah ada yang mempunyai keluhan serupa, sekaligus melakukan pemantauan pengobatan bagi pasien yang rawat jalan (di rumah) sesuai hasil penyisiran pasien pada 1 Juli 2023,” tutur dia.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Tanah Kalikedinding Surabaya, Era Kartikawati mengatakan, sebagian warga mengaku sakit, pada Jumat dini hari usai makan bersama daging kurban. Mereka, berdatangan ke Puskesmas Tanah Kalikedinding.
“Jumat pagi jam 02.00 WIB, ada yang mulai mulai, muntah, diare, panas. Beberapa sudah langsung dibawa ke rumah sakit, dokter swasta, atau periksa keluar,” ujar dia.
Kemudian, Puskesmas baru mendapatkan kabar keracunan akibat olahan masakan daging kurban itu pukul 16.00 WIB. Sejumlah petugas kesehatan dikerahkan untuk mendatangi rumah pasien.
Diberitakan sebelumnya, Camat Kenjeran, Yuri Widarko mengatakan, kejadian tersebut bermula ketika sejumlah warga menyembelih hewan kurban usai menggelar salat Iduladha, pada Kamis (29/6/2023).
“Keteranganya, korban tadi malam cerita, siang mereka itu acara kurban habis salat Id hari Kamis,” kata Yuri, ketika dikonfirmasi, Sabtu (1/7/2023).
Yuri mengungkapkan, awalnya para penduduk tidak merasakan apapun setelah menikmati makanan itu. Namun, ada 18 warga yang mengeluh sakit pada keesokan harinya, yakni Jumat (30/6/2023).
“Besok paginya, mereka ada yang gejala mual, diare, yang panas, demam. Ada yang ibu-ibu, bapak-bapak, sama masih muda,” ucapnya. (kompas)