Jakarta – Proses hukum bagi Linda Pudjiastuti hampir memasuki babak pamungkas. Wanita yang dulu ikut dijerat dalam perkara narkoba yang melibatkan Irjen Teddy Minahasa itu membuat sejumlah pengakuan mengejutkan sepanjang persidangan.
Nama besar dalam kasus ini adalah Irjen Teddy yang saat itu sebagai Kapolda Sumatera Barat (Sumbar). Baik Teddy dan Linda didakwa menawarkan, membeli, menjual, dan menjadi perantara sabu hasil barang sitaan. Nama terdakwa lainnya dalam kasus ini yaitu mantan Kapolres Bukittinggi AKBP Doddy Prawiranegara dan Syamsul Maarif.
Jaksa mendakwa mereka melakukan, menyuruh melakukan, dan yang turut serta melakukan, tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar atau menyerahkan narkotika golongan I bukan tanaman, yang beratnya lebih dari 5 (lima) gram.
Jaksa mengatakan kasus ini berawal pada 14 Mei 2022 ketika Polres Bukittinggi menangkap peredaran narkotika dan menyita barang bukti jenis sabu seberat 41,387 kg. Doddy kemudian melaporkan hasil pengungkapan itu kepada Irjen Teddy Minahasa.
Jaksa menyebut Teddy memerintahkan Doddy untuk membulatkan jumlah berat sabu menjadi 41,4 kg. Teddy kemudian memerintahkan Doddy mengganti barang bukti jenis sabu itu dengan tawas.
Nah Senin besok yaitu 27 Maret 2023, Linda akan menghadapi tuntutan dari jaksa. Sedikit menyegarkan ingatan, mari tengok apa saja pengakuan Linda dalam sidang itu.
1. Linda Mengaku Sebagai Istri Siri Teddy
Persidangan kemudian berjalan sampai di tahap pemeriksaan saksi mahkota, di mana para terdakwa menjadi saksi untuk terdakwa lainnya. Pada saat pemeriksaan saksi mahkota itulah, Linda menyampaikan pernyataan menggegerkan dengan mengaku sebagai istri siri Irjen Teddy.
Hal itu disampaikan Linda saat menanggapi keterangan Teddy yang menjadi saksi sidang kasus narkoba di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Rabu (1/3) lalu. Duduk sebagai terdakwa ialah Linda dan mantan Kapolres Bukittinggi AKBP Dody Prawiranegara.
“Saya itu istri sirinya Pak Teddy Minahasa biar pun beliau tidak mengakuinya,” ujar Linda
Tak cukup sampai di situ, Linda mengaku memiliki hubungan spesial dengan Teddy. Bahkan, katanya, ia juga tidur bersama Teddy di kapal saat misi penangkapan peredaran narkoba di Laut China pada 2019.
“Saya memang ada hubungan dengan Pak Teddy, kami tiap hari di kapal tidur bersama,” ungkap Linda.
2. Cerita Momen Bersama di Laut China
Linda juga menyampaikan keberatan dengan kesaksian Teddy yang menyebut kasus narkoba ini hanya untuk jebakan. Linda menyebut dirinya tidak pernah ada masalah dengan Teddy.
“Terima kasih, Yang Mulia, saya keberatan kalau ini jebakan, saya dengan Pak Teddy tidak pernah ada masalah. Waktu saya ke Laut China itu gagal, saya sempat minta maaf dan saya tidak pernah berantem,” ujar Linda.
Linda mengaku selalu tidur bareng Teddy di kapal setiap hari. Bahkan, kata Linda, dirinya sempat meminta maaf dan Teddy juga tidak marah kepadanya saat itu.
“Saya memang ada hubungan dengan Pak Teddy, kami tiap hari di kapal tidur bersama dan saya sempat meminta maaf. Beliau jawabnya ‘Tidak apa-apa, lain kali kalau ada proyek lagi kita kerjakan, cari yang gampang saja’,” ujar Linda.
“Sampai akhirnya kami pergi ke Taiwan. Mohon maaf ini harus saya utarakan karena ini semua ada kaitannya dengan penyisihan, Yang Mulia,” lanjutnya.
Linda mengaku tak masalah bila Teddy tak mengakuinya sebagai istri siri.
“Kedua, saya itu istri sirinya Pak Teddy Minahasa biarpun beliau tidak mengakuinya, terima kasih, Yang Mulia,” kata Linda.
3. Linda Beri Nama Kontak My Jenderal
Tak cukup sampai di situ, Linda juga bercerita awal mula mengenal Irjen Teddy Minahasa. Dia mengaku menyimpan nomor Teddy di ponselnya dengan nama ‘My Jenderal’.
Hal itu disampaikan Linda saat menjalani sidang pemeriksaan terdakwa terkait kasus peredaran narkoba di PN Jakarta Barat, Rabu (15/3/2023). Mulanya, jaksa penuntut umum (JPU) menanyakan dengan nama apa Linda memperkenalkan diri kepada Teddy saat pertama bertemu.
“Waktu pertama kali saudara terdakwa berkenalan dengan Teddy Minahasa 18 tahun yang lalu. Waktu itu terdakwa memperkenalkan diri kepada Teddy dengan nama apa?” tanya jaksa.
“Linda,” jawabnya.
Jaksa kemudian bertanya apa nama kontak Teddy di handphone Linda. Linda kemudian mengaku kontak Teddy pertama kali disimpan dengan nama ‘Teddy Minahasa’.
“Kenal 18 tahun dengan saudara Teddy dengan nama atau sebutan apa saudara terdakwa menyimpan kontak nama saudara Teddy di handphone saudara?” tanya jaksa.
“Waktu pertama kali, ‘Teddy Minahasa’,” jawab Linda.
Linda kemudian mengaku mengubah nama Teddy di HP-nya. Dia mengatakan nomor Teddy akhirnya diberi label ‘My Jenderal’ di-HP miliknya.
“Oke. Pada saat dilakukan penyitaan terhadap barang bukti, di dalam handphone saudara, saudara simpan atas nama apa?” tanya jaksa.
“My Jenderal,” ujar Linda.
4. Linda Mengaku Pergi ke Pabrik Sabu Bareng Teddy
Linda Pujiastuti juga mengakui pernah pergi ke pabrik sabu yang berada di Taiwan. Linda mengaku pergi ke pabrik sabu itu bersama mantan Kapolda Sumbar Irjen Teddy Minahasa.
Linda awalnya ditanya penasihat hukumnya, Adriel Viari Purba, soal pernyataan Teddy dalam BAP yang menyatakan dirinya diajak ke Taiwan oleh Linda.
“Di dalam BAP saksi Teddy Minahasa dalam berkas terdakwa Linda. Teddy mengatakan kekesalan terhadap ibu Linda ditipu di Brunei dan di Laut China Selatan. Kemudian, izin saya kutip Yang Mulia ‘Kemudian, kedua saya diajak ke Taiwan dan ditemukan dengan Pabrik di sana’. Pertanyaannya ke Taiwan dan ke pabrik dalam rangka apa?” tanya Adriel kepada Linda
“Ke pabrik sabu,” jawab Linda.
“Hah?” tanya Adriel.
“Pabrik sabu,” tegas Linda.
Linda lalu menceritakan soal perjalanannya ke pabrik sabu di Taiwan bersama Teddy. Dia mengatakan momen itu terjadi setelah operasi mereka di Laut China Selatan gagal.
“Betul. Jadi waktu saya gagal di Laut China, itu saya sudah minta maaf, katanya begini ‘Kamu kenal nggak sama bandar di sana?’, ‘Ada Pak Teddy’,” ujar Linda.
“Jadi saya ke sana ketemu dengan Mr X, waktu itu saya ketemu tiga kali di Taiwan dengan Pak Teddy,” sambungnya.
Adriel lalu bertanya lagi ke Linda soal apakah betul pabrik di Taiwan yang dimaksud Irjen Teddy dalam BAP-nya adalah pabrik sabu. Linda membenarkannya.
“Oke berarti ke pabrik di Taiwan yang diungkap Pak Teddy dalam BAP-nya itu pabrik sabu?” tanya Adriel dan diamini Linda.
Adriel lalu bertanya apakah ada saksi yang melihat keduanya pergi ke pabrik sabu di Taiwan. Linda mengatakan dia pergi berdua saja, namun ada bukti perjalanan ke Taiwan di paspornya.
“Bisa ibu dibuktikan di paspor?” tanya Adriel.
“Paspornya ada silakan, pernah saya kasih kan saya pergi berdua tiga kali dengan Pak Teddy Minahasa,” kata Linda.
5. Linda Ngaku Sangat Dekat dengan Teddy
Linda Pujiastuti alias Anita mengaku mendapat panggilan ‘Anita’ dari mantan Kapolda Sumbar Irjen Teddy Minahasa. Dia mengatakan hubungannya dengan Teddy sangat dekat.
Hal itu diungkapkan Linda saat menyampaikan keterangan sebagai terdakwa dalam sidang kasus peredaran narkoba di PN Jakarta Barat, Rabu (15/3/2023). Awalnya, hakim menanyakan asal-usul panggilan ‘Anita’ kepada Linda.
“Linda Pujiastuti aliasnya lain sekali, Anita, ini nama apa Anita ini? Nama sehari-hari Saudara atau nama…?” tanya hakim anggota
“Pak Teddy itu yang ngasih nama itu, Anita. Jadi nama saya Linda Pujiastuti, saya kenal dia, Pak Teddy panggil saya Anita,” jawab Linda.
“Jadi dari Pak Teddy Minahasa?” tanya hakim dan dibenarkan Linda.
Linda mengatakan dia selalu dipanggil ‘Anita’ oleh Teddy sejak pertama bertemu. Linda tak mengetahui alasan Teddy memanggilnya ‘Anita’. Hakim lalu meminta Linda menjelaskan hubungannya dengan Teddy.
“Jadi 2005 itu saya ketemu, setelah itu nggak ketemu karena beliau kan pindah-pindah tugas ya, jadi beliau itu aktif lagi kan 2007, saya ketemu lagi, terus 2018, 2019, sampai kemarin,” jelas Linda.
Linda mengaku berhubungan dekat dengan Teddy saat keduanya menjalani misi pengungkapan kasus narkoba di Laut China Selatan. Sepulang dari itu, Linda mengaku kawin siri dengan Irjen Teddy.
“Di antaranya ada hubungan pekerjaan kan Saudara tadi sebagai informan ya. Di antara tahun-tahun itu ada nggak berhubungan dengan Teddy dalam hal pekerjaan?” tanya hakim.
“Ada, Yang Mulia. Jadi ada dekat juga dari 2018-2019 kami ada hubungan dekat sampai kami pergi ke Laut China itu, kami sangat dekat, sangat dekat sekali,” ujarnya.
“Akhirnya 2019 pulang dari itu kami ada kawin siri,” lanjut Linda.
Linda mengatakan perjalanan keduanya ke Laut China Selatan untuk pengungkapan kasus narkoba dari Myanmar. Namun kasus itu gagal.
“Saya mau penangkapan yang 2 ton itu barang dari Myanmar. Di situ kami 2,5 bulan, tapi kami turun-naik-turun-naik di kapal,” ujar Linda.
“Jadi itu ya? Katakanlah pernah bertugas bersama-bersama dalam rangka pengungkapan di Laut China Selatan ini?” tanya hakim dan diiyakan Linda. (whn/dhn/detik)