Hingga saat ini, penerbitan Perpres masih diupayakan oleh sejumlah pihak. Belum diturunkannya Perpres, membuat proses tender untuk pengadaan barang dan jasa sedikit terhambat.
Namun, Roy menjelaskan bahwa seluruh kegiatan yang berkaitan dengan pengadaan barang dan jasa bisa dijalankan, asal didasari pada peraturan-peraturan yang ada. Dijelaskan oleh pria ahli telematika ini pula, dengan adanya tim asistensi dari pihak Menkokesra, semua masalah mengenai tender pengadaan barang bisa terakomodir.
"Kabar terakhir, saya mendengar himbauan untuk melaksanakan segala macam kegiatan dengan perangkat hukum yang ada. Semua bisa dijalankan asal tidak menabrak aturan-aturan yang berlaku. Terlebih saat ini sudah ada tim asistensi dari Menkokesra yang menjadi pengawas kegiatan," kata Roy kepada para wartawan di kantornya.
"Memang sesuai Perpres No.54, tidak dibenarkan untuk menunjuk secara langsung. Tapi, di bawah tim asistensi, apa-apa yang bisa dilaksanakan tanpa tender silahkan dijalankan. Tapi ingat, angkanya tidak boleh terlalu besar," sambung dia.
Saat ini, persiapan ISG telah memasuki tahap akhir. Sekitar 90 persen venue di Palembang dinilai telah siap untuk menggelar berbagai nomor yang dipertandingkan.
Roy menuturkan, masalah yang cukup krusial saat ini adalah akomodasi. Biaya untuk pembayaran event organizer dalam penyelenggaraan upacara pembukaan dan penutupan juga menjadi masalah lain.
"Saya sudah pernah mengatakan, persiapan venue sudah lebih dari 90 persen. Jadi masalah ada di sektor lain. Jangan sampai ada satu masalah akhirnya menghambat penyelenggaran secara menyeluruh," ucap pria asal Yogyakarta tersebut.
Drawing ISG, Indonesia Bergabung dengan Irak
Tim sepakbola Indonesia bergabung di grup A bersama Irak, Libya dan Kuwait dalam babak penyisihan Islamic Solidarity Games (ISG) 2013. Pertandingan tersebut akan digelar di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, pada 22 September-1 Oktober 2013.
Djoko Pramono selaku Kepala Deputi 1 yang membidangi 6 Divisi gelaran multi event itu mengatakan, ada 12 negara yang akan mengikuti cabang olahraga sepakbola. Dia menjelaskan, panitia sempat mengurangi kuota negara peserta untuk cabang sepakbola dari 12 menjadi 10 lantaran keterbatasan stadion di Palembang.
Namun, karena besarnya antusiasme dari beberapa negara peserta untuk ambil bagian di cabang sepakbola, panitia akhirnya menambah kuota dua peserta lagi."Saat di Riau, sepakbola kuotanya 12 negara boleh ikut, tapi karena pindah ke Palembang, stadionnya ada 2 (Stadion Bumi Sriwijaya dan Stadion Jakabaring Palembang)."
"Jadi kuotanya dikurangi menjadi 10, beda dengan di Riau karena terdapat 3 stadion di sana. Tapi CDM meminta kuota dikembalikan ke 12. Ada negara yang semangat ingin ikut. Kami kemudian rundingkan dan sepakat kembali ke 12 negara lagi," ungkap Djoko.
Pelaksanaan Drawing merupakan awal dari kegiatan ISG ke III di Sumatera Selatan mengingat 4 cabor yakni sepakbola, voli Indoor dan basket, akan dipertandingkan sejak awal pada tanggal 14 September sebelum pembukaan ISG.
Melihat hasil drawing, Sekretaris Umum Pengprov PSSI Sumsel, Augie Bunyamin mengatakan, Irak akan menjadi lawan terberat dibandingkan 2 tim yang lainnya, Libya dan Kuwait. Namun, dia tidak menutup mata dengan kekuatan dua tim tersebut. Sementara itu, dua kekuatan sepakbola Asia, Arab Saudi dan Uni Emirat akan tergabung di grup B. Sedangkan, Oman dan Qatar tergabung di grup C.
"Dari hasil drawing, Irak lawan berat, tetapi saya pikir Libya dan Kuwait juga harus diperhitungkan, karena mereka juga bisa saja mengalahkan Indonesia, tapi saya yakin bisa lolos dari fase grup karena kami tuan rumah. Ini menjadi semangat tambahan," jelas Augie kepada VIVAbola.
Augie menambahkan, menghadapi tim sekelas Irak sangat baik sebagai persiapan jelang SEA Games 2013 di Myanmar akhir tahun ini."Ajang ISG sangat bagus bagi Timnas Indonesia sebagai ajang pemanasan sebelum tampil di SEA Games satu Bersama Irak, nantinya kami bisa menguji kemampuan pemain," ujar dia. (VIVA)
Drawing cabang sepakbola ISG 2013
Group A : Group B : Group C :
1. Indonesia 1. Arab Saudi 1. Syria
2. Kuwait 2. Uni Emirat Arba 2. Marocco
3. Irak 3. Palestina 3. Oman
4. Libya 4. Turki 4. Qatar