"Tentu tidak layak (Presiden mendapat award toleransi). Pemerintah tidak secukupnya berusaha melindungi minoritas," katanya saat dikonfirmasi wartawan melalui sambungan telepon, Kamis(16/5/2013).
Pemberian penghargaan toleransi kepada SBY harus ditolak lanjut Magnis karena kenyataan di Indonesia masih banyak terjadi sikap intoleransi kepada minoritas.
Menurutnya salah satu contoh yang bisa dilihat adalah sulitnya minoritas membangun rumah ibadah agama, dan masih banyak kenyataan yang menunjukkan sikap intoleransi di lapangan yang terjadi.
"Kenyataannya bagi minoritas bangun rumah ibadah makin sulit. Dan masih banyak lagi," tuturnya. Karena alasan itu, Frans Magnis melayangkan protesnya kepada organisasi berbasis di negeri paman Sam yang akan memberikan penghargaan kepada Presiden SBY.
"Saya mempertanyakan kepada mereka, mengapa mereka tidak bertanya sebelum memberikannya. Menelitinya dulu mengenai yang sebenarnya? Kenyataannya bagi minoritas membangun rumah ibadah makin sulit,"ujarnya.
Sebelumnya, Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha mengatakan penganugerahan World Statesman Award 2013 itu akan diberikan pendiri Appeal of Conscience Foundation Rabbi Arthur Schneier dalam suatu acara bertajuk “2013 Special Awards Dinner” di New York, Amerika Serikat, pada 30 Mei mendatang.
Julian mengatakan, seharusnya penghargaan itu akan diterima kepala negara pada bulan November 2013. Namun, pada bulan Mei 2013 ini, kepala negara akan menghadiri sidang di markas Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di New York, maka upacara penganugerahan dimajukan pada Mei 2013.
Julian menepis kritikan sejumlah kalangan atas pemberian penghargaan kepada Presiden SBY, yang dinilai tidak melakukan apa-apa untuk meningkatkan toleransi dan kebebasan beragama di Indonesia.
Appeal of Conscience Foundation adalah sebuah yayasan yang didirikan oleh Rabbi Arthur Scheier pada 1965. Setiap tahun yayasan itu memberikan penghargaan kepada para tokoh yang dinilai berjasa di bidang kebebasan beragama, hak asasi manusia (HAM), meningkatkan perdamaian, toleransi, dan menyelesaikan konflik antaretnik.
Selain Presiden SBY, sejumlah kepala pemerintahan yang pernah menerima penghargaan World Statesman Award di antaranya, Perdana Menteri Kanada Stephen Harper (2012), mantan Presiden Korea Selatan Lee Myung-Bak (2011), dan mantan Perdana Menteri Inggris Gordon Brown (2009). (tribunnews)