Home

Nasional

Daerah

Sport

LifeStyle

Opini

Advetorial

SuratPembaca

Redaksi

Kediri - Lambannya proses pendirian cabang Universitas Brawijaya (UB) Kota Kediri memicu reaksi masyarakat. Ratusan  warga utamanya warga Kelurahan Mrican Kecamatan Mojoroto Kota Kediri Senin (19,09) siang merunjuk rasa ke Kantor DPRD.

Mereka berorasi sambil membentangkan poster berisi kecaman terhadap anggota dewan yang dinilai menghambat proses pendirian UB karena tidak segera membahas proses pelepasan lahan.

Jaenuri, koordinator aksi mengatakan, warga memberikan dead line pada dewan, pembahasan pendirian UB harus sudah selesai pada Oktober mendatang. Ia mengancam, akan mengerahkan massa lebih banyak jika dewan tidak berkomitmen menuruti kemauan warga.

“DPRD sudah bilang setuju pendirian UB di Kota Kediri, tetapi tindak lanjutnya hingga sekarang tidak jelas. Kami warga Mrican memberi deadline sampai Oktober. Jika belum tuntas kami akan demo dengan massa yang lebih besar,”gertaknya.

Sementara itu beberapa anggota dewan yang menemui perwakilan pengunjuk rasa berjanji akan menuntaskan pembahasan pendirian cabang Universitas Brawijaya (UB) Kota Kediri. Sebagai jaminan unsur ketua dewan dan beberapa ketua fraksi sudah membubuhkan tanda tangan di hadapan warga yanga berunjuk rasa.

Dewan berkomitmen, pada rapat Badan Musyawarah akhir September akan dijadwalkan pembahasan kelanjutan pendirian UB. Rencananya Pansus pendirian UB akan dituntaskan pada Oktober mendatang.

Sholahudin Fathurrohman, wakil ketua DPRD Kota Kediri menuturkan, prinsipnya dewan sudah menyetujui pendirian cabang UB di Kota Kediri. Sedangkan pembahasan selanjutnya masih terkendala belum masuknya surat dan draf pelepasan aset berupa lahan yang akan digunakan pendirian UB,” saya tegaskan semua anggota dewan sudah sepakat pendirian UB akan segera dibahas bulan depan,”terangnya.

Solahudin juga memastikan pendirian kampus cabang UB di Kota Kediri sesuai rekomendasi UB Malang, yakni di Kelurahan Mrican Kecamatan Mojoroto. Menurutnya pendirian UB di Kota Kediri dipastikan akan memajukan pendidikan dan mengangkat kesejahteraan serta perekonomian warga,”saya minta warga Mrican sabar menunggu,”harapnya.

Sementara itu sebelumnya aksi unjuk rasa ratusan warga Kelurahan Mrican Kecamatan Mojoroto ini diwarnai kericuhan. Sejumlah perwakilan demonstran yang hendak merangsek ke kantor dewan dihadang aparat keamanan dari Polisi, satpol PP maupun satpam setempat. Mereka memaksa masuk karena ingin bertemu langsung Ketua DPRD Wara Reny Pramana. Sehingga bentrok fisik antara demonstran dan satpam tidak bisa dihindari. Bahkan salah satu perwakilan demonstran terjengkang jatuh akibat didorong aparat keamanan.