Home

Nasional

Daerah

Sport

LifeStyle

Opini

Advetorial

SuratPembaca

Redaksi

Tuban - Hama wereng meluluhlantakkan padi di 14 dari 20 wilayah kecamatan di Kabupaten Tuban hingga menyebabkan gagal panen. Kini harga beras di wilayah Tuban mulai merangkak naik.

Harga beras kualitas sedang, setara IR 64 dan C-4, dari semula seharga Rp 6.500 kini naik rata-rata sebesar Rp 1.000 hingga Rp 1.500 per Kg. Sehingga harganya menembus angka Rp 8 ribu per kg.

Dalam kondisi tersebut barang kebutuhan pokok tersebut juga mulai sulit dicari. Pedagang beras di sejumlah pasar tradisional di wilayah Tuban, mengeluhkan sulitnya mendapatkan beras.

Sejumlah pedagang beras yang ditemui detiksurabaya.com menyatakan, mereka mulai merasakan seretnya pasokan beras sejak 2 minggu lalu. Sedangkan beras yang saat ini mereka jual di lapak daganganya merupakan stok lama.

"Pedagang langganan saya pada mengaku kesulitan mencari beras. Katanya

karena panenan pada gagal karena ada serangan hama wereng," kata Ny Darsini (46), pedagang beras yang ditemui wartawan di Pasar Rengel Tuban, Minggu (3/7/2011).

Akibat sulitnya mendapatkan barang dagangan itulah, para pedagang mulai menaikkan harga. Apalagi harga kulakan dari para pedagang juga mulai merangkak naik, karena alasan sulitnya mendapatkan beras.

"Kalau tidak dinaikkan kita juga rugi mas. Harga kulakannya juga telah naik kisaran Rp 500 hingga Rp 1.000 per kg," timpal Ny Hartini, pedagang beras yang ditemui wartawan di Montong secara terpisah.

Kondisi serupa juga terjadi di sejumlah pedagang beras di Pasar Baru Tuban. Sri Wahyuni, pedagang beras di pasar terbesar di Kabupaten Tuban ini menyatakan, kenaikan harga beras dari berbagai jenis dalam kisaran Rp 500 hingga Rp 1.000 per kg.

"Masak harga beras eceran saja sudah mahal seperti ini, padahal 2 minggu lalu masih sekitar Rp 7.000 per kg. Kondisi ini sangat menyulitkan," kata Ny Maemunah, warga Sukolilo, Tuban. (fat/fat)(detikSurabaya)