Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya Jl. Ahmad Yani D-6 Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543 E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya Jl. Ahmad Yani D-6 Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543 E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2012 @ majalahbuser.com
PONOROGO - Puluhan kalangan muda mudi warga Desa/Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo langsung mengerumuni RA Endraswati yang tak lain perempuan yang memimpin acara ritual Purnama Sidi.
Kalangan pemuda pemudi ini, ingin berebut mendapatkan bunga kanthil dan mawar yang dibawa perempuan keturunan kerajaan Medang Sekawit itu.
Rebutan kembang kanthil dan mawar itu, dilaksanakan setelah mereka mengikuti acara rebutan tumpeng dan hasil bumi di dalam Guwo Lowo. Konon, siapa yang mendapatkan bunga kanthil bakal lebih cepat mendapatkan jodoh.
Minggu, 28 April 2013
Ritual Purnama Sidi
Demi Jodoh, Puluhan Muda Mudi Berebut Bunga Kanthil
Puluhan pemuda dan pemudi warga Desa/Kecamatan Sampung, Ponorogo yang mengikuti acara ritual Purnama Sidi berebut bunga kanthil dan mawar yang dipercaya akan mempercepat mereka mendapatkan jodoh, Sabtu (27/4/2013)
"Kami tadi berebut tumpeng hanya mendapakan sedikit makanan, sekarang kebagian bunga kanthil karena akan dibagi oleh Bu Endrawati dengan cara dipanggil satu per satu bagi kalangan muda mudi agar segera mendapatkan jodoh," terang Nanik (20), Sabtu (27/4/2013).
Namun, Endraswati berpesan bagi warga yang sudah menikah atau berkeluarga dilarang keras berebut atau mendapatkan bunga kanthil dan mawar itu.
"Bunga ini bukan untuk yang sudah punya istri atau suami karena khusus yang belum menikah. Bagi yang berkeluarga dilarang karena akan menambah beban hidupnya. Bagi yang sudah mendapat bunga boleh dimakan atau disimpan dalam dompet atau tempat yang aman," tutur Endraswati yang dipercaya masih keturunan Kerajaan Medang Sekawit itu.
Selain itu, Endraswati menjelaskan ritual itu sudah dilakukan tiga bulan berturut-tuirut. Akan tetapi yang paling ramai dilaksanakan di bulan April 2013 ini. Dia berharap acara nguri-nguri sejarah ini akan semakin ramai dan megah dalam ritual-ritual selanjutnya sekaligus sebagai ajang promosi kampung situs bersejarah itu.
"Ritual ini dulu juga dilaksanakan kerajaan Medang Sekawit. Sekarang kami hanya tinggal melestarikannya di setiap bulan Purnama," ungkapnya.
Sementara Juru Kunci Situs Guo Lowo, Somingan (62) menegaskan ritual Purnomo Sidi akan dilakukan warga Sampung setiap bulan Purnama dan akan dipusatkan di Guo Lowo. Hal itu dimaksudkan agar selalu mendapatkan keberkahan.
"Kami sudah persiapkan tempatnya sejak pagi agar kedatangan warga terasa nyaman dan lebih khidmat saat berdoa bersama demi kemakmuran warga Sampung," pungkasnya. (surya)