Pembersihan abu Kelud itu dibantu oleh 319 relawan, yang terdiri dari 100 anggota Koramil, Kopari (76), Komunitas Watu (2), Aria Hotel (29), Arkeo UGM (17), IIWC (25), Kelompok Batik Kawasan (27), (HPi (26),pengasong (15), pribadi (2). Dari pihak BKB sendiri 45 staf dan 55 tenaga lokal.
"Pembersihan hari ini 90 persen selesai, yakni stupa induk dan 72 stupa serta lantai Arupadatu," terang Kepala BKB, Marsis Sutopo.
Selain membersihkan abu Kelud yang ada di candi Borobudur, pada saat yang sama BKB juga melakukan pembersihan abu Kelud yang menempel di batu Candi Mendut dan Candi Pawon, yang letaknya tidak jauh dari Candi Borobudur.
Pembersihan abu Kelud dilaksanakan secara bertahap. Yaitu tahap pembersihan kering, menggunakan alat-alat sederhana seperti sapu lidi, sikat ijuk, spatula dan skop plastik, serta tidak diperbolehkan untuk memindahkan batu atau stupa candi dari tempat semula selama pembersihan.
"Dimulai dengan pembukaan terpaulin yang menyelubungi stupa, kemudian membersihkan abu yang menempel, dilanjutkan membersihkan lantai di tingkat Arupadatu," katanya lagi.
Sampai dengan hari Senin (17/2) pengelola TWCB (Taman Wisata Cadi Borobudur) masih menutup objek wisata itu dari kunjungan wisatawan, dengan alasan proses pembersihan Zona II belum selesai. TWCB itu akan dibuka setelah proses pembersihan selesai dan setelah adanya kepastian hasil rapat dari direksi.
"Kami masih menunggu hasil rapat direksi mengenai waktu pembukaan TWCB khususnya Zone II," kata Bambang Irianto, Kepala Unit TWCB. (hm/herlit)