Petugas pengamanan Pilgub Jatim dari Polda Jatim, sebanyak 40.499 personel. Polri akan dibantu 16.668 personel dari Kodam V Brawijaya. Mereka akan melaksanakan pengamanan mulai dari tahapan pemilihan gubernur hingga coblosan, pascapenetapan pemenang serta pelantikan.
Mantan Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur ini menegaskan, jumlah pengamanan Pilgub Jatim 2013 ini hampir sama dengan pemilihan gubernur pada 2008 lalu.
"Jumlah pengamanannya hampir sama dengan dengan sebelumnya. Anggarannya juga sudah cair dan tidak telat," jelasnya.
Total anggaran Pilgub Jatim 2013 sebesar Rp 784.299.060.721, terdiri dari anggaran untuk KPU Jatim sebanyak Rp 576.045.731.721. Bawaslu sebesar Rp 142.253.329.000 serta anggaran pengamanan untuk Polda Jatim sebesar Rp 55.000.000.000 dan Kodam V Brawijaya Rp 11.000.000.000.
Amankan Pilgub Jatim 2013, Polda Siap Terjunkan Sniper
Petugas pengamanan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim sebanyak 57.167 personel gabungan Polri dan Kodam V Brawijaya. Polda Jatim pun siap menerjunkan penembak jitu (sniper), jika situasinya memang memungkinkan.
Pilgub Jatim akan digelar pada 29 Agustus 2013. Sebanyak 40.499 personel Polda Jatim dan polres jajaran. Mereka juga dibantu 16.668 personel dari Kodam V Brawijaya.
"Kita sudah siap untuk mengamankan penyelenggaraan Pemilukada 2013," ujar Wakapolda Jatim Brigjen Pol Moechgiyarto di sela acara Rapat fasilitasi pelaksanaan pemilihan umum Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur 2013 di Hotel Mercure Surabaya, Rabu (8/5/2013).
Ia memaparkan, rencana pengamanan mulai masa kampanye, masa tenang, coblosan, perhitungan suara, penetapan pemenang hingga cipat kondisi menjelang dan pasca pelantikan gubernur dan wakil gubernur terpilih.
Ketika ditanya lebih lanjut tentang daerah mana saja yang rawan pada Pilgub Jatim 2013 nanti, Moechgiyarto menyerahkan sepenuhnya ke jajaran.
"Ya itu kan tergantung dari kapolres masing-masing yang tahu wilayahnya. Dialah yang menentukan mana yang aman. Dan pola pengamanannya juga ditentukan kasatwil (kapolres)," terangnya.
Berdasarkan pengalaman pilgub lalu, wilayah Madura merupakan daerah yang rawan. Untuk mengantisipasi kerawanan yang terjadi pada saat pilgub nanti, Polda Jatim menyiapkan pasukan pengamanan yang stand by untuk menghadapi situasi kontijensi. Termasuk siap menerjunkan tim penembak jitu ke lokasi rawan.
"Itu kan dilihat situasinya. Kalau memang membutuhkan, sniper pun kita taruh kalau memang dibutuhkan," jelasnya. (detikSurabaya)