Awalnya Menpora mengaku bakal memasukkan wacana bonus tersebut dalam APBNP 2013. Namun, hal itu akhirnya urung dilakukan.
Rencana untuk mengupayakan bonus dari dana APBN 2013 juga tidak bisa dilaksanakan. Penyebabnya, anggaran untuk Kemenpora sudah kepalang minim.
"Tapi kami berpikir patriotik, bahwa nasionalisme adalah segala-galanya," lanjut Menpora.
"Tidak selamanya harus bergantung kepada bonus. Dengan hati dong."
Kendati demikian, Menpora yakin bahwa soal bonus itu masih bisa didapatkan dari sektor lain, yakni sponsor maupun perusahaan-perusahaan BUMN.
Sebagai informasi pada SEA Games 2011, pemerintah memberikan bonus pada setiap atlet yang mendapatkan medali. Mereka yang mendapatkan emas diberi bonus Rp 200 juta, sementara peraih perak dan perunggu mendapatkan Rp 50 juta dan Rp 30 juta.
Sementara untuk pelatih mendapatkan Rp 50 juta (emas), Rp 30 juta (perak), dan Rp 15 juta (perunggu).
SEA Games 2013 atau SEA Games XXVII akan dihelat pada 11-22 Desember mendatang. Myanmar akan menjadi tuan rumah untuk perhelatan kali ini, dengan kota Naypidyaw, Yangon, dan Mandalay bakal jadi kota penyelenggaraannya.
Menpora Percayakan Alokasi Dana SEA Games kepada KONI
Muncul sejumlah masalah ketika Indonesia menghajat SEA Games 2011 lalu, di antaranya adalah pencairan dana. Dalam kondisi sedikit berbeda, kekhawatiran serupa muncul sebelum SEA Games 2013 di Myanmar, meski kini faktor itu disebut tak lagi jadi kendala.
Masalah keterlambatan pencairan dana untuk pelaksanaan SEA Games mengiringi proses Indonesia menjadi tuan rumah gelaran tersebut dua tahun lalu. Tahun ini, Indonesia tak lagi menjadi tuan rumah karena pesta olahraga negara-negara Asia Tenggara itu akan dilangsungkan di Myanmar bulan Desember mendatang. Kendatipun kini cuma menjadi negara peserta, perkara finansial tetap krusial, terlebih bulan Maret lalu masalah pencairan dana juga telah melahirkan kerisauan tersendiri.
Dengan gelaran tersebut sekarang berjarak kurang dari enam bulan lagi, Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo memastikan masalah dana takkan lagi menjadi masalah, karena pihak kemenpora telah memercayakan pengelolaan dana ke pihak Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
Dijelaskan Roy, pada 1 Mei lalu pihaknya telah meneken MoU antara Kemenpora dan KONI pusat, setelah menerima dana kucuran dari Ditjen Anggaran Kementerian Keuangan sebesar Rp 135 miliar. Dana itu digunakan untuk membiayai seluruh kegiatan dari Program Indonesia Emas (Prima) dalam persiapan menyambut SEA Games.
"Dana ini sebenarnya sudah diturunkan 19 Maret lalu. Namun baru bisa dicairkan saat ini. Maka dari itu, 1 Mei lalu kami telah sepakat melakukan MoU kepada KONI bahwa tahun ini kami serahkan masalah dana ke KONI," ujar Roy kepada wartawan di Kantor Kemenpora, Jumat (10/5/2013).
Menurut Roy dana tersebut akan digunakan untuk seluruh teknis perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi persiapan SEA Games 2013. Nantinya KONI yang diberi tugas untuk menyerahkan dana tersebut kepada masing-masing Pengurus Besar (PB) cabang olahraga.
"Kami percayakan penuh untuk pengalokasian uang ini kepada KONI. KONI pun telah memberikan penjelasannya. Nantinya kalau ditemukan keanehan tim pengawas akan segera bertindak."
"Kami minta kerjasama dari KONI maupun masing-masing PB untuk bisa bekerjasama dengan baik. Jika nantinya ada hal-hal yang mengganjal mohon dilaporkan kepada kami," tegasnya. (detikSport)