"Jika ditanya soal keterlibatannya, Hrd selalu menjawab lupa dan lupa. Sikap tertutup Hrd ini akan merugikan dirinya sendiri," ungkap Kasat Reskrim Polres Sleman AKP Heru Muslimin.
Dari pengakuan tujuh tersangka pembunuhan, hanya Hrd yang belum sinkron. Sedang enam tersangka lain, Choirul Anwar (Ca, 44), Yonas Revalusi (Yn, 21), Bg (17), Edi Nurcahyo (Ed, 21), Ar (18) dan Spr (18) sudah sinkron.
Mereka menyebut Hrd ikut memperkosa korban setelah datang terakhir ke rumah kosong milik nenek Yn, sehingga alibi Hrd yang terus mengelak, telah terbantahkan oleh pengakuan keenam tersangka. Bukan hanya itu, masih berdasarkan pengakuan tersangka lainnya,
selain ikut memperkosa Yn, oknum polisi yang selalu berlindung di balik kata "lupa" ketika ditanyai peyidik, justru datang mengawasi saat mayat Yn dibakar dan dibuang, bahkan Hrd lah yang konon mengusulkan untuk membakar mayat Yn sebelum dibuang.
Terkait waktu dan tempat pelaksanaan rekonstruksi yang akan digelar, Heru mengatakan belum bisa memberi kepastian lebih jauh.
"Dalam watu dekat ini rekonstruksi akan digelar, sambil menunggu penyidik mempersiapakan materinya. Tapi kapan dan di mana, kita belum bisa memastikannya, namun kemungkinan untuk menggunakan lokasi pengganti hanya 30 persen saja, karena warga telah berjanji akan menyaksikan rekonstruksi denga tertib" jelas AKP, Heru
Seperti diketahui, Yn diajak berjalan - jalan sebelum diajak ke sebuah rumah kosong milik neneknya yang berada di Gatak. Namun sesampainya di rumah tersebut, pelaku sudah menyiapkan 4 botol arak, dan memperkosa Yn secara bergantian setelah yn tak sadarkan diri akibat cekokan arak itu. (hm/herlit)